Sukses

Polisi: Penyiram Air Keras di Klender Anggota Geng Motor

Sebelum menjalankan aksi, mereka sudah menentukan peran masing-masing. Salah satunya, bertugas membeli air keras.

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Jakarta Timur membekuk lima penyerang yang menggunakan air keras di kawasan Klender, Duren Sawit. Para remaja tanggung itu merupakan bagian dari anggota geng motor.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo menyampaikan, pelaku mengaku berasal dari kelompok dengan nama Geng Kampung Baru All Star dan Akatsuki.

"Mereka ini memang caranya menyekap dan menyiram korban dengan air keras kemudian merampas handphone korban," tutur Andry di Polrea Jakarta Timur, Jumat (12/5/2017).

Andry menyebut, sebelum menjalankan aksi, mereka sudah menentukan peran masing-masing. Ada yang bertugas mencari penjual dan membeli cairan kimia air keras, memantau lokasi penyerangan, dan menjadi eksekutor penyiram air.

"Dari keterangan satu kali. Ini bukan pertama kali kemungkinan besar lebih dari satu kali," jelas dia.

Biasanya, geng motor itu menyerang pasangan muda-mudi yang pulang larut malam dan memilih tempat sepi untuk berkencan. Sekiranya situasi dianggap memungkinkan, para pelaku lantas melancarkan aksi.

"Mereka berkeliling. Air keras yang digunakan," Andry menandaskan.

Insiden penyerangan dengan menggunakan air keras terjadi di kawasan Klender, Jakarta Timur pada Minggu dini hari, 30 April 2017. Nia Ayu Permata (16), menjadi salah seorang korban penyerangan air keras. Wajah, leher, dan lengannya terkena air keras.

Saat itu, Nia dan teman-temannya sedang menuju arah pulang ke kawasan Sunter, Jakarta Utara. Mereka lalu dihampiri sekelompok pria pengendara motor sekitar pukul 03.00 WIB. Gerombolan ini memaksa korban dan tujuh rekan lainnya untuk menyerahkan telepon genggam.

Pelaku yang gagal merampas telepon genggam korban langsung emosi dan nekat menyiramkan air keras. Selain Nia, dua orang lagi mengalami luka bakar akibat air keras yaitu Syaiful Anwar (21) dan Tri Mujiono (14).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.