Sukses

KIJA Umumkan Kinerja Perusahan Untuk Kuartal Pertama 2017

PT Jababeka Tbk ("KIJA") membukukan total penjualan dan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 712,8 miliar pada kuartal pertama

Liputan6.com, Jakarta PT Jababeka Tbk ("KIJA") membukukan total penjualan dan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 712,8 miliar pada kuartal pertama tahun 2017, meningkat 22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh bisnis Land Development & Property Pilar, dengan penjualan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 194,6 miliar di kuartal 1 (Q1), 2017, dibandingkan dengan Rp 93,5 miliar di Q1, 2016.

Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari kontribusi penjualan Kendal Industrial Park, yang meningkat menjadi Rp 95,0 miliar pada Q1,17 dibandingkan dengan Rp 11,7 miliar di Q1, 16.

Selanjutnya, pilar Infrastruktur dan Leisure & Hospitality mencatat pertumbuhan pendapatan masing-masing 5% dan 3% di Q1, 17 menjadi Rp 492,1 miliar dan Rp 26,1 miliar, keduanya merupakan hasil pertumbuhan organik.

Total pendapatan berulang (recurring revenue) dari bisnis infrastruktur Perseroan (power plant/energi, dry port, penyediaan air bersih serta pengolahan air limbah dan estate management) berkontribusi sebesar 69% dari total penjualan dan pendapatan konsolidasi di Q1, 17, dibandingkan dengan 80% di Q1, 16.

Sejalan dengan pencapaian total penjualan dan pendapatan, laba kotor Perusahaan meningkat dari Rp 182,1 miliar di Q1, 16 menjadi Rp 248,2 miliar di Q1, 17. Pada saat yang sama, marjin laba kotor konsolidasi Perusahaan year on year meningkat, dari 31% di Q1, 16 menjadi 35% di Q1, 17 karena semakin banyaknya kontribusi penjualan dari pilar Real Estate & Property dan adanya peningkatan marjin dari pilar bisnis Infrastruktur, meskipun ada penurunan marjin laba kotor Land Development & Property dari 66% di Q1, 16 menjadi 57% di Q1, 17.

Penurunan marjin laba kotor Land Development & Property ini terutama disebabkan bertambahnya kontribusi penjualan di Kendal, yang rata-rata memiliki marjin yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan penjualan produk properti di Cikarang.

Margin laba kotor Infrastruktur naik sedikit, dari 23% di Q1, 16 menjadi 25% di Q1, 17, sedangkan marjin laba kotor untuk pilar Leisure & Hospitality stabil berkisar 46%.

Laba bersih KIJA untuk periode Q1, 17 tercatat sebesar Rp 66,8 miliar, turun 50% dibanding Q1, 16. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya keuntungan selisih kurs – bersih (netto) sebesar Rp 116,7 miliar pada kuartal pertama 2016, yang jauh lebih besar dibandingkan dengan hanya Rp 22,2 miliar yang tercatat pada kuartal pertama 2017.

Jika keuntungan selisih kurs tersebut tidak diperhitungkan (dihilangkan), maka sebenarnya laba bersih Perseroan untuk periode kuartal pertama tersebut meningkat 180% dari Rp 16,0 miliar menjadi Rp 44,7 miliar.

Keuntungan selisih kurs neto tersebut merupakan jumlah bersih (netto) dari keuntungan/kerugian selisih kurs pendanaan dan keuntungan dari kontrak lindung nilai (hedging), serta keuntungan/kerugian selisih kurs operasi, yang dapat ditemukan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian pada akun beban keuangan dan pendapatan lainnya Kuartal Pertama 2017.

Sejalan dengan perolehan total penjualan dan pendapatan dan laba kotor Perseroan, EBITDA Perseroan di Q1, 17 mencapai Rp 194,8 miliar, meningkat 40% dibandingkan dengan Rp 139 miliar yang dicapai pada kuartal pertama 2016.

 

(Adv/Rp)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini