Sukses

Dilarang Demo di Depan Istana, Buruh Jebol Pembatas Beton

Polisi memberikan pengamanan ekstra ketat di dekat Istana.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi unjuk rasa dalam rangka Hari Buruh Internasional di Jakarta sedikit berbeda. Kali ini para buruh tidak bisa berorasi di depan Istana Kepresidenan.

Massa dari Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia (GSPMII) mengarahkan massa hingga ke depan pembatas jalan beton yang dibuat polisi. Barikade ini dibuat di Jalan Medan Merdeka Barat agar massa tidak mendekat ke Istana.

Mobil komando pun diparkir di depan barikade. Perwakilan buruh kemudian bernegosiasi dengan petugas kepolisian yang berada di depan kawat berduri.

"Tolong Pak, kami hanya ingin masuk sampai depan Istana, 15 menit kami orasi kemudian pulang," kata perwakilan buruh di lokasi, Senin (1/5/2017).

Polisi pun hanya memberikan kesempatan kepada perwakilan buruh saja yang diizinkan masuk mendekati Istana.

"Silakan diputuskan siapa saja yang ditunjuk sebagai perwakilan semua buruh. Nanti kita temani ke istana," kata petugas kepolisian, AKBP Asfuri.

Namun, tawaran ini ditolak oleh buruh. Mereka tetap ingin menyampaikan aspirasi di depan Istana.

"Kami setiap tahun begitu Pak. Kenapa kali ini tidak bisa ke Istana. Kami ini hanya satu tahun sekali begini. Kami jamin damai," imbuh buruh.

Asfuri tidak juga bisa memberikan keputusan. Dia meminta waktu kepada buruh untuk berkoordinasi dengan pimpinan.

"Saya kan punya pimpinan. Saya minta waktu untuk berkoordinasi dengan pimpinan dulu," ujar Asfuri.

Sambil menunggu, massa aksi melanjutkan aksi depan pembatas beton sambil berjoged.

Di sisi lain, ratusan petugas kepolisian juga sudah bersiaga di belakang kawat berduri. Kendaraan taktis, seperti baracuda dan water canon juga sudah bersiaga.

Menjebol Pembatas Beton

Lama menunggu, ribuan buruh yang tak puas hanya berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda akhirnya menjebol pembatas jalan beton.

Massa tidak terima dengan pengadangan ini. Mereka merasa aksi ini sudah mendapat izin dari Mabes Polri sehingga tak perlu dihalang-halangi.

"Undang-undang mengatakan jarak aksi hanya 100 meter dari Istana. Ini masih jauh. Masih 700 meter. Polisi jangan berdalih dibalik diskresi," ujar buruh di atas mobil komando.

Buruh dari Garda Metal kemudian berupaya menjebol pembatas jalan beton yang terpasang. Puluhan buruh mendorong bersama satu per satu pembatas jalan.

Selama 5 menit, lima pembatas jalan berhasil dirobohkan. Sehingga 3 mobil komando unjuk rasa bisa mendekati Istana.

Kini, massa buruh hanya berhadapan dengan kawat berduri, kendaraan taktis, dan ratusan petugas kepolisian yang bersiaga di lokasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini