Sukses

Wiranto Sampaikan 5 Isu Penting di Depan Komunitas Keamanan ASEAN

Masalah pemberantasan teroris dan narkoba menjadi dua isu yang dibahas dalam forum komunitas ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto menghadiri acara 15th ASEAN Political-Security Community (APSC) Council Meeting di Filipina, Jumat (28/4/2017).

Ada lima isu penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yaitu soal pemberantasan terorisme, keamanan maritim, pencurian ikan, pemberantrasan narkoba dan masalah Laut Cina Selatan.  

Isu pertama yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia yaitu mengenai masalah terorisme. Dalam penyampaiannya, Wiranto mengatakan, sejak tahun 2016, Indonesia termasuk negara di Asia Tenggara yang paling banyak mendapat serangan teroris. Sebanyak lebih dari  160 serangan teroris pernah terjadi di Indonesia.

Makin luasnya serangan teroris ini, menjadi bukti bahwa ancaman teroris tidak bisa dianggap sebelah mata. Teroris terus mengembangkan strategis dan taktik untuk menyebarkan teror ke seluruh dunia.

"Saya meyakini bahwa para teroris ini, termasuk ISIS dan organisasi teroris lainnya akan pulang ke rumah atau mencari tempat alternatif lainnya, termasuk Asia Tenggara," kata Wiranto di Manila, Sabtu (29/4/2017)

Untuk mengatasi hal tersebut, menurut Wiranto, tiap negara harus meningkatkan kemampuan deteksi dini tiap gerakan teroris. Selain itu, perlu kerjasama yang kuat antarnegara tetangga dalam mempersempit ruang gerak teroris. 

"Konvensi ASEAN Melawan Terorisme ini memiliki dasar kuat untuk memperdalam kerjasama kita, tidak hanya melalui pendekatan yang keras tetapi juga pendekatan lunak yaitu dengan deradikalisasi, kontra radikalisme, dan melawan jaringan pembiayaan teroris," ujar mantan Ketua Umum Partai Hanura itu.

Wiranto pun menjelaskan kondisi yang terjadi di sub wilayah Laut Sulu yang berbatasan dengan Indonesia, Malaysia dan Filipina. Hingga saat ini ketiga negara masih harus berhadapan kelompok Abu Sayyaf yang terus mengancam rakyat.

Berantas Narkoba Antarnegara

Selain soal terorisme, masalah yang dibahas yaitu soal perdagangan narkoba lintas negara. Menurut dia, banyak mafia yang menjadikan wilayah Indonesia sebagai pusat utama perdagangan narkoba. Untuk itu,  pemerintah RI telah mendeteksi sumber narkoba dan cara sindikat itu memasuki wilayah Indonesia.

"Karena seriusnya masalah ini, Indonesia mempertahankan status darurat narkoba dengan memperkuat Undang-Undang yang ada dan meningkatkan kerja sama kami dengan Negara-negara ASEAN lainnya," jelas Wiranto.

Isu lain yang dibahas yaitu mengenai Laut Cina Selatan. Menurut Wiranto, persoalan Laut Cina Selatan tetap menjadi salah satu isu yang perlu ditangani dengan dengan hati-hati. Hal itu demi menjaga komitmen tiap negara menjaga perdamaian dan stabilitas di ASEAN.

"Kita harus melanjutkan usaha bersama untuk menyelesaikan perselisihan melalui cara damai, dan sesuai dengan Hukum Internasional termasuk UNCLOS 1982," tambah dia.

"Penting bagi semua pihak yang terkait untuk melakukan pengekangan diri dan menahan diri dari tindakan apapun yang dapat merusak perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan," Wiranto menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura dan kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
    Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura dan kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan

    Wiranto

  • ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations.

    ASEAN

Video Terkini