Sukses

Polri Periksa Pria Mengaku Diculik Kelompok Teroris di Salatiga

Polisi periksa rekam jejak pria tersebut serta kejiwaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian menyelidiki seorang pria yang mengaku diculik sekelompok orang dan dibawa ke sebuah tempat pelatihan bersenjata. Pria tersebut mengaku dibawa ke sebuah hutan di Salatiga, Jawa Tengah.

Pria tersebut bernama Yonas Prayoga (27). Dia mendatangi Polres Metro Jakarta Barat, Rabu 26 April 2017 dini hari dalam kondisi linglung dan lemas. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan pihaknya masih mendalami pengakuan Yohanes.

"Akan kita lakukan kroscek dan pendalaman terhadap yang bersangkutan. Kita lakukan pemeriksaan psikologis dan psikiater dulu," ujar Martinus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2017).

Pemeriksaan juga dilakukan terhadap keluarga, sanak saudara, teman, dan rekam jejak Yonas. Dari pendalaman itu nantinya diketahui kadar keterangan yang disampaikan Yonas apakah bisa ditindaklanjuti atau dihentikan.

"Poin-poin tersebut kita mintai keterangan baru dapat menyimpulkan apakah aduan yang bersangkutan dapat kita tindak lanjuti. Apabila terbukti tidak ada gangguan, kita akan telusuri dari tempat awal mengaku diculik hingga ke tempat penculikan di camp pelatihan," jelas Martinus.

Dia menambahkan, Yonas saat ini masih dalam pemeriksaan kejiwaanya dan menunggu kedatangan orangtua yang bersangkutan. Selain penyidik Polres, Densus 88/Antiteror turut dilibatkan dalam penyelidikan ini.

Kepada polisi, Yonas mengaku diculik sekelompok orang pada 18 April 2017 pukul 18.30 WIB, di Banten. Empat orang pria dalam mobil Avanza membawanya setelah dia berhasil dibujuk untuk menunjukan alamat yang dicari. Di dalam kendaraan, Yonas dibius sampai tidak sadarkan diri. Saat terbangun, dia sudah berada di Salatiga.

Yonas mengaku melihat orang-orang berlatih menembak dengan senjata laras panjang dan foto-foto para teroris. Yonas juga mengaku berhasil lolos dari lokasi tersebut atas bantuan seseorang yang dia sebut guru yang mengantarkannya ke pemberhentian bus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini