Sukses

Polri Tak Heran Ada Paspor WNI di Wilayah Kelompok Abu Sayyaf

Polri mengakui ada beberapa WNI khususnya yang buron atas kasus terorisme, ikut pelatihan di Filipina Selatan

Liputan6.com, Jakarta - Polri tak menampik adanya temuan paspor WNI pascapenyerangan kelompok radikal oleh pasukan militer Filipina di Mindanao Selatan, Filipina.

"Kami jelaskan bahwa paspor yang ditemukan tidak mengejutkan kita ya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/4/2017).

Martinus mengakui ada beberapa WNI khususnya yang buron atas kasus terorisme, ikut pelatihan di Filipina Selatan. Mereka berangkat ke Filipina melalui jalur ilegal.

"Mereka juga mendapat senjata dari sana. Mereka melintas ke wilayah Filipina ke Indonesia seperti wilayah yang tidak terjaga. Mereka masuk ke wilayah Filipina, di sana ditampung, dilatih oleh militan Abu Sayyaf," terang Martinus.

Sebelumnya, pasukan milier Filipina menghabisi 36 anggota kelompok radikal ISIS. Mereka tewas setelah Filipina melakukan serangan udara dan tiga darat selama tiga hari di sebuah pulau.

Komandan divisi militer Filipina, Brigadir Jenderal Roland Bautista menuturkan, serangan dilancarkan ke markas milik faksi Maute yang merupakan pengikut ISIS. Selain membunuh anggota ISIS, pihaknya juga merebut markas para pemberontak.

Bautista mencurigai, ada militan dari Indonesia dan Malaysia. Pasalnya, paspor Indonesia ditemukan bersama dengan senjata dan bahan peledak pasca pelumpuhan 36 militan di Filipina.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.