Sukses

Bendungan Cipamingkis Jebol, Petani Jonggol Bangun Irigasi

Pembangunan irigasi dilakukan swadaya dari masyarakat, untuk mengairi persawahan di delapan desa di Kecamatan Jonggol.

Liputan6.com, Bogor - Petani di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, membuat saluran irigasi darurat, akibat jebolnya Bendungan Cipamingkis pada Kamis 20 April 2017.

Upaya darurat ini dilakukan, karena warga tak ingin sawah mereka gagal panen akibat kekeringan, karena tidak teraliri air pasca-jebolnya Bendungan Cipamingkis.

Camat Jonggol Beben Suhendar mengatakan, pembangunan saluran irigasi dilakukan secara swadaya dari masyarakat, untuk mengairi lahan persawahan di delapan desa di Kecamatan Jonggol.

Pembuatan saluran irigasi dibagi dua titik. Titik pertama, di sebelah timur Bendungan Cipamingkis untuk mengairi sawah di Desa Balekambang, Bendungan, Sirnagalih, Weninggalih, dan Sukagalih.

"Di sebelah timur ngambil air dari kali Cihieum, dengan cara dibuat sodetan," kata Beben, Bogor, Selasa (25/4/2017).

Sedangkan untuk sawah di sebelah barat bendungan untuk mengairi sawah di Desa Sukasirna, Jonggol, dan Sukamanah.

"Untuk saluran irigasi di sebelah timur ini sedang dicari sumber airnya. Kalau disedot pakai pompa air butuh biaya besar," kata dia.

Beben menyebutkan, bendungan yang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane ini, satu-satunya penyedia air bagi 7.508 hektare sawah di beberapa kecamatan Kabupaten Bogor dan Bekasi.

Namun, setelah jebol diterjang arus sungai, lahan persawahan tidak teraliri air. Petani harus menyewa pompa air dan membuat pipa darurat untuk mengalirkan air.

"Tapi upaya itu tak maksimal untuk mencukupi kebutuhan air petani. Karenanya, mereka swadaya membuat sodetan dan bangun saluran irigasi," ujar dia.

Rustam, petani asal Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol berharap Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane segera memperbaiki Bendungan Cipamingkis.

Dia khawatir saluran irigasi yang kini sedang dibangun secara swadaya, tidak akan cukup mengairi sawah yang begitu luas.

"Kalau kemarau debit air kali Cihieum pasti menyusut. Pasti enggak akan cukup mengairi semua sawah," Rustam menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini