Sukses

Kehadiran Si Manis dan Tetesan Darah di Jembatan Ancol

Jembatan Ancol sampai kini masih diyakini sebagai salah satu lokasi seram di Jakarta Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Jembatan Ancol sampai kini masih diyakini sebagai salah satu lokasi angker di Jakarta Utara. Ada dua jembatan yang menjadi momok menakutkan bagi pengendara bermotor yang melintas di malam hari.

Lokasi pertama yaitu jembatan goyang Ancol di Jalan RE Martadinata, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara atau bisa ditemui usai melewati Kampung Bahari. Konon disebut jembatan goyang lantaran setiap pengendara yang melintas merasakan goncangan cukup kuat sampai bergoyang.

Jembatan goyang diyakini jadi lokasi bermain hantu Maryam atau Si Manis. Bunyi klakson dari setiap pengendara yang melintas jadi pertanda angkernya jembatan goyang. Terlebih di malam hari. Selain lampu penerangan yang kurang, pagar jembatan goyang hanya sekitar satu meter dan berdiri di atas laut Ancol.

"Di sini jatuhnya masih masuk kawasan mainnya Si manis sampai sini. Kalau malam- malam lewat sini, ya klakson 3 kali. Percaya nggak percaya dari pada nyungsep ke laut. Saya pernah lihat taksi nyemplung ke laut," kata Kurniawan ditemui Liputan6.com saat melintasi jembatan goyang, Jumat 21 April 2017.


Pos polisi di Jembatan Goyang Ancol, Jakarta Utara

Bang Haji Awan, sapaan Kurniawan, mengaku sejak duduk sekolah menengah pertama (SMP) sudah diingatkan kedua orang tuanya untuk membunyikan klakson jika melintas jembatan goyang.

Namun, dirinya mengaku tidak pernah melihat langsung kehadiran hantu Si Manis. Tapi setiap melintasi jembatan goyang seolah matanya diarahkan ke pinggir jembatan dan merasakan ada sosok wanita yang memperhatikannya.

"Makanya kenapa saya klakson tadi itu emang sudah kebiasaan dari dulu. Sering juga di sini kecelakaan. Mulai motor jatuh sampai yang kelindes (truk) kontainer. Mata tuh arahnya ke laut aja, terus suka merinding aja kaya lagi dilihatin. Pikirannya takut ada cewek minta bonceng aja," imbuh dia lagi.

Selain Si Manis, dia juga mendapat cerita bahwa ada mahluk tinggi besar hitam yang menjaga jembatan goyang. Warga mengenalnya dengan sebutan Jin Volker. Nama Volker diambil dari daerah yang tidak jauh dari lokasi jembatan goyang dan mengarah ke laut. 

"Iya pokoknya ceritanya kalau lewat jembatan ini tiba-tiba gelap, ya itu katanya Jin Volker lagi main di sini, makannya orang yang nggak klakson atau waspada biasanya nyungsep diarahin ke laut," ujar Bang Haji Awan.

Pernah Ambruk

Sekilas tak ada perbedaan yang menonjol antara jembatan goyang dengan jembatan di lokasi lain. Jembatan goyang berada di bibir jembatan Solo Bone yang menjadi lokasi kapal-kapal bersandar. Jembatan goyang diketahui pernah ambles pada September 2010.

Kurniawan melanjutkan, menurut sebagian orang, amblesnya jembatan goyang saat itu karena Si Manis marah lalu menyuruh siluman buaya putih mematahkan jembatan dengan mengibaskan buntutnya. Namun menurut dia, saat itu jembatan kemungkinan tergerus air laut yang seringkali naik saat kapal sandar.

Jembatan goyang di siang hari

"Dulu pas ambles katanya gitu ada yang lihat buaya putih lewat. Tapi kalau menurut saya, itu kan kalau kapal mendarat airnya ngombak tuh, nah itu air lautnya ngantem jembatan," ujar dia.

Pengendara lain, Ridho Tanjung, mengaku melihat jembatan goyang ambruk. Saat itu dia tengah menuju pulang dari kantornya di kawasan Gajah Mada jakarta Pusat, ke rumahnya di Cilincing.

"Subuh-subuh waktu itu saya abis pulang kerja. Ya waktu itu banyak warga yang cerita malam sebelum kejadian ada yang lihat buaya putih," tutur dia.

Dia menuturkan, kawasan jembatan goyang memang terkenal seram dan rawan. Apalagi di malam hari. Beberapa aksi penodongan pun tak jarang diawali pelaku mengikuti korbannya dari jembatan goyang.

"Nggak heran di sini seram. Udah gitu rawan juga kan kadang ada yang nodong, begal di sini. Gelap jalan, terus kalau kecelakaan ya mungkin ada yang lihat hantu atau gak karena jalan licin kan," ujar dia.

Tidak jauh dari jembatan goyang, tepatnya di pinggir Jalan RE Martadinata, terdapat bangunan kosong tak berpenghuni. Jendela dan pintu ditutup oleh triplek dan dipaku. Menurut dia, bangunan itu dulunya dijadikan pos polisi.

"Itu pos polisi aja kosong kan nggak dipakai. Ya seram juga kali di sini. Setahu saya itu emang pos polisi," tutur dia.

Pantauan Liputan6.com, bangunan pos polisi itu seperti sudah lama kosong. Pos polisi itu berdiri tepat di depan Kampung Bahari atau sekitar 50 meter sebelum jembatan goyang. Di lokasi itu polisi sering melakukan penggerebekan narkoba.

Tetesan Darah di Jembatan Item

Cerita kemunculan Si Manis juga terjadi di kawasan Jembatan Item, Ancol. Jembatan Item terdapat di sebelah kanan jalan RE Martadinata. Jembatan Item itu menghubungkan Jalan RE Martadinata dan pintu masuk Ancol serta fly over yang mengarah ke Kemayoran dan berada di bawah tol Ancol.

Salah satu pengendara, Sutiono mengaku pernah hampir jatuh dari motor lantaran tangannya ketetesan darah saat melintas jembatan Item. Saat itu waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB. Dan saat itu pula dia merasa tengah dikerjai oleh hantu Si Manis.


Jembatan Item Jakarta di malam hari

"Pulang kerja waktu itu saya. Saya rumah di Muara Baru dari Palmerah. Ingat banget jadi pas lewat tangan kanan saya basah dan saya lihat merah darah. Saya sempet berhenti. Ya di sini ceritanya banyak juga yang dilihatin Si Manis selain di jembatan goyang," ujar dia sambil bersumpah.

Dia melanjutkan, saat itu dirinya sempat berpikir kejatuhan kotoran burung atau ada orang buang sampai dari atas tol. Tapi warna merah dan bau amis di tangannya membuat dirinya ketakutan.

"Saya sempat lihat ke atas (tol) apa ada yang buang air. Terus sempet lama saya perhatiin atas (tol) apa jangan-jangan ada mayat terus darahnya netes. Saya lihat nggak ada. Panik campur takutlah. Tahun lalu itu (2016) ingat saya," tutur dia.

Sejak itupula dirinya percaya cerita soal Si Manis Jembatan Ancol. Sampai kini, setiap melintas dia mengaku tak pernah luput untuk membunyikan klakson dan membaca ayat suci Alquran.

"Ya udah ngalamin saya, percaya lah," dia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini