Sukses

Kemacetan Akan Jadi PR Gubernur Baru

Kemacetan akan menjadi pekerjaan rumah bagi gubernur baru.

Fokus, Jakarta Kemacetan di Jakarta sudah menjadi hal yang lumrah. Data dari Polda Metro Jaya mengatakan dari tahun 2011 hingga tahun 2016, jumlah pengendara yang lalu lalang di Jakarta meningkat hingga mencapai 1 juta kendaraan per tahunnya. Bahkan di tahun 2016 sekitar 18 juta kendaraan berada di Jakarta. Inilah salah satu penyebab kemacetan di Jakarta tidak pernah terurai. 

Usai dilakukannya Pilkada putaran kedua, mengurai kemacetan menjadi pekerjaan rumah yang besar untuk Calon Gubernur DKI Jakarta terpilih. Hingga kini pemerintah provinsi DKI Jakarta sudah melakukan sejumlah pembangunan untuk mengatasi kemacetan, seperti pembangunan jalan layang di beberapa wilayah dan meningkatkan infrastruktur transportasi massal. 

Menurut pengamat transportasi, Darmaningtyas, meningkatnya jumlah volume kendaraan tidak sebanding dengan luasnya jalan di wilayah Jakarta. Sehingga hal tersebut yang juga menyebabkan kemacetan di Jakarta makin parah. Salah satu solusinya adalah dengan membuat masyarakat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi alat transportasi massal.

Menurut Darmaningtyas siapapun gubernur yang akan terpilih, integrasi antar angkutan umum perlu dilakukan. Dari satu transportasi umum ke transportasi umum lainnya saling terintegrasi sehingga masyarakat dapat dengan mudah dan nyaman sampai tujuan. Dengan adanya moda transportasi terintegrasi, menurut Darmaningtyas, tentu akan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi massal dibandingkan kendaraan pribadi sehingga kemacetan Ibukota pun dapat terurai.