Sukses

Pemuda Muhammadiyah Minta Jokowi Ungkap Tuntas Kasus Novel

Pemuda Muhammadiyah mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak seperti pemerintahan sebelumnya, membiarkan kasus tidak tuntas.

Liputan6.com, Jakarta Polisi terus mendalami kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Desakan untuk segera menuntaskan kasus ini pun terus bergulir.

Desakan itu juga muncul dari Pemuda Muhammadiyah. Mereka bahkan mengingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar kasus ini segera tuntas. Jangan sampai tidak jelas ujungnya seperti saat era pemerintahan sebelumnya.

"Zaman Pak SBY itu tidak tuntas pembacokan terhadap Tama S Lankun, sebenarnya kan mudah untuk menyelesaikan itu. Aparat kepolisian mudah menyelesaikan itu, bisa dideteksi," kata Ketua PP Pemuda Muhammdiyah Dahnil Anzar Pandjaitan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 17 April 2017.

Polisi bisa dengan mudah mengungkap kasus terorisme lengkap dengan jaringannya. Seharusnya untuk kasus Novel polisi jauh lebih mudah mengungkapnya.

"Ini hal yang mudah, misalnya Novel disiram air keras yang ada rekaman CCTV-nya tapi enggak bisa dituntaskan. Nah jangan sampai kasus Novel ini jadi ancaman terhadap pemberantasan korupsi dan tidak tuntas sama dengan kasus Tama S Langkun," imbuh dia.

Karena itu, lanjut Dahnil, Jokowi diminta tidak ragu dalam menuntaskan kasus ini. Bila tak juga tuntas, Jokowi tak berbeda dengan SBY yang membiarkan kasus tidak tuntas.

"Tinggal ada enggak political will dari polisi dan juga dari Pak Jokowi. Itu yang saya sampaikan, Pak Jokowi punya PR lho, jangan sampai Pak Jokowi sama dengan Pak SBY," kata Dahnil.

Penyidik KPK Novel Baswedan diserang menggunakan air keras pada Selasa, 11 April 2017. Pelaku terlihat 2 orang dengan mengendarai motor matic. Peristiwa itu terjadi saat Novel berjalan pulang ke rumah usai salat subuh di masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

*Ikuti Quick Count Pilkada DKI Jakarta di Liputan6.com pada Rabu 19 April 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini