Sukses

Badan Mubaligh: Kini Dakwah Jadi Tontonan, Bukan Tuntunan

Kini, dakwah kehilangan esensinya untuk memberikan tuntunan kepada masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Selama masa Pilkada berlangsung, terutama Pilkada DKI 2017, masyarakat diresahkan ceramah yang cenderung provokatif. Badan Koordinasi Mubaligh se-Indonesia menilai hal ini sangat mengganggu, bahkan dianggap melenceng dari konsep dakwah.

Ketua DPP Badan Koordinasi Mubaligh se-Indonesia, Dedy Ismatullah, mengatakan Alquran juga mengatur tentang bagaimana mubaligh berdakwah. Menurut Dedy, yang pasti, dakwah harus disampaikan secara bijak dan menjadi tuntutan bagi umat.

Dedy menyayangkan, belakangan ini, dakwah mulai kehilangan unsur tuntunan. Seseorang dalam berdakwah malah lebih terlihat sebagai tontonan.

"Hari ini, dakwah itu menjadi tontonan. Enggak ada bedanya dengan sinetron. Kita tidak ingin terjadi yang seperti itu," imbuh dia.

Sejatinya, dakwah merupakan tuntunan bagi umat. Islam pada dasarnya mengajarkan kemanfaatan bagi seluruh umat. Konsep ini dikenal sebagai Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.

"Islam itu Rahmatan Lil Alamin, akan memberikan manfaat bagi seluruh agama yang ada di muka bumi," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.