Sukses

Istana Sambut Baik Rencana Pembangunan Disneyland di Boyolali

Pramono mengatakan, bila rencana pembangunan Disneyland terealisasi, Indonesia akan mendapat investasi yang sangat besar

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan memiliki taman rekreasi kelas dunia tepatnya di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Investor luar negeri berminat untuk membangun Disneyland di Boyolali.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan, Indonesia membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapapun investor unutk berinvestasi di Tanah Air. Terlebih, yang memiliki dampak berkesinambungan terhadap daerah.

"Kalau kemudian Disneyland atau apapun kemudian membawa perbaikan ekonomi bagi daerah termasuk Boyolali. Di sana kan juga sudah dikembangkan triangel, Solo-Klaten-Jogja. Kalau Boyolali juga berkembang ini kan baik," jelas Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Bila rencana ini terealisasi, Indonesia akan mendapat investasi yang sangat besar. Dan pemerintah tentu akan menerima dengan tangan terbuka.

"Kalau memang Disneyland ada, ini kan investasi yang cukup besar. kita sangat terbuka, mengharapkan kalau memang benar ya Alhamdulillah," imbuh dia.

Bupati Boyolali Seno Samodro mengatakan ada investor asing yang akan membangun taman hiburan, Disneyland di wilayahnya pada tahun ini. Proyek tersebut ditaksir menelan investasi sekitar Rp 6 triliun.
 
"Betul (bangun Disneyland di Boyolali). Tapi bayar tanahnya baru bulan depan," ungkap Seno Samodro saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu, 16 April 2017.

Seno menambahkan, pembangunan Disneyland di Boyolali membutuhkan lahan seluas 100 hektare. Daya tampung parkir kendaraan nantinya mencapai 22 ribu mobil.

Dia mengungkapkan kebutuhan pendanaan proyek taman rekreasi tersebut sekitar Rp 6 triliun dari investor asing. "Franchise 23 persen Disney, lalu ada Universal Studio, dan lainnya. Saya tidak hafal," jelas dia.

Diakui Seno, pembangunan wahana hiburan Disneyland di Boyolali tersebut bakal berlangsung tahun ini. Dimulai September atau Oktober 2017. Dengan masa konstruksi selama dua sampai tiga tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.