Sukses

Toko Emas Jadi Sasaran Perampok Bersenjata Api

Aksi perampokan dengan menggunakan senjata api makin marak terjadi di berbagai daerah.Aksi perampokan tersebut memiliki kesamaan yakni dilakukan bergerombol. Biasanya mereka menjadikan toko emas sebagai sasarannya.

Liputan6.com, Jakarta: Aksi perampokan dengan menggunakan senjata api makin marak terjadi di berbagai daerah. Aksi perampokan tersebut memiliki kesamaan yakni dilakukan bergerombol. Biasanya mereka menjadikan toko emas sebagai sasarannya.

Beberapa perampokan toko mas yang belakangan ini terjadi seperti di Toko Emas Beauty, Pontianak, Kalimantan Barat pada 6 Agustus 2010. Aksi perampok ini terekam kamera pengintai CCTV. Para perampok menutup wajah mereka dengan helm. Dengan leluasa para perampok bersenjata api ini berhasil menggasak emas yang ada di etalase dalam waktu singkat. Mereka membawa kabur sekitar 1 kilogram emas senilai Rp 300 juta. Hingga kini polisi masih memburu pelaku dan menyelidiki rekaman CCTV.

Selang beberapa hari, sebuah toko Emas di pasar Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan disatroni gerombolan perampok berjumlah 14 orang pada 8 Agustus 2010. Tujuh orang pelaku beraksi dalam toko, sementara tujuh orang lainnya menunggu di luar dengan sepeda motor.

Pelaku menodong penjaga toko dengan senjata api. Bahkan sempat memukul penjaga toko lainnya yang mencoba melawan. Perampok sempat melepaskan tembakan dan membuang sebagian perhiasan untuk membubarkan warga. Insiden perampokan ini terjadi saat jam salat Jumat.

Aksi perampokan yang baru saja terjadi yakni di Pasar Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah pada 19 Agustus 2010. Kawanan perampok bersenjata api beraksi di sebuah toko mas dan membawa ratusan gram emas. Pelaku menembak kaki pemilik toko mas, Nur Hasyim.

Aksi perampokan tersebut dilakukan empat orang dengan memakai penutup wajah dan mengenakan jaket hitam. Mereka melepaskan tembakan saat masuk ke dalam toko. Akibat perampokan ini, pemilik toko menderita kerugian hingga jutaan rupiah. Nur Hasyim juga harus dirawat di Rumah Sakit Klaten. (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.