Sukses

Kronologi Terbakarnya Mobil di Pengajian Rizieq Shihab Versi FPI

Pimpinan FPI DKI Jakarta mengatakan dentuman ledakan tersamar oleh pengeras suara yang juga kencang.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Muchsin Alatas menjadi salah satu saksi dari peristiwa mobil terbakar saat pengajian Isra Mikraj yang dihadiri pemimpin FPI Rizieq Shihab di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu 15 April 2017 kemarin. Dia menyebut, kendaraan itu meledak saat doa penutup acara yang dibacakan Rizieq Shihab.

"Sekitar jam 12 lewat 5 menit acara selesai. Beliau tutup dengan doa. Waktu ingin tutup doa saya dengar suara ledakan. Kawan saya ini dan jemaah bahkan juga mendengarkan suara yang sama," tutur dia saat konferensi pers di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017).

Muchsin mengatakan dentuman ledakan sebenarnya tersamarkan dari pengeras suara yang juga kencang. Hanya saja, karena khawatir, dia menyampaikan hal itu ke Rizieq dan pada akhirnya pembacaan doa pun dipercepat.

"Tiba-tiba benar ada mobil terbakar. Mobilnya jalan menurun. Untung di akhir acara sehingga umat sudah bersiap-siap untuk bubar. Begitu api sudah berkobar-kobar tahu-tahu mobil ini mundur saja. Di belakangnya itu umat sedang berdoa," jelas dia.

Mobil yang berjalan mundur itu terganjal oleh motor yang terparkir. Jemaah pun langsung mengevakuasi motor yang ada agar api tidak merembet dan menjadi lebih berbahaya lagi.

Setelah itu, jemaah langsung bergerak cepat memadamkan api dengan alat seadanya. Bahkan, menggunakan air minum kemasan yang disediakan panitia acara pengajian.

Muchsin menyayangkan sikap dari kepolisian yang dinilai lambat. Sebab, saat kejadian dia mengaku tidak melihat satu pun aparat yang berjaga.

"Kita tahu, umat tahu, kalau kita buat acara di situ biasanya dijaga sampai 300 polisi. Tapi ya memang malam itu sebenarnya ada banyak kejadian sehingga mungkin tidak banyak (yang jaga). Ada tawuran di RS Budi Asih juga sehingga terpecah pengamanan. Alhamdulillah, ada 40 polisi dari Kramatjati," kata dia.

"Tapi malamnya polisi yang jaga di lokasi ditugaskan ke tawuran. Pas polisi sepi terjadilah kejadian itu," Muchsin menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.