Sukses

Jokowi: Ulama dan Umara Bersatu, Negara Sejahtera

Jokowi menyatakan, Indonesia punya modal besar dalam meraih kesejahteraan dan kemajuan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Haul Sesepuh dan warga Pondok Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat. Jokowi menyampaikan berbagai pesan persatuan kepada ulama dan santri yang hadir.

Jokowi mengatakan, membangun sebuah negara membutuhkan kerja sama dari semua lapisan masyarakat. Peran yang baik dari ulama dan umara (pemerintah) akan melahirkan negara yang maju dan sejahtera.

"Saya mengajak para ulama dan umara untuk saling beriringan. Insya Allah negara kita akan menuju negara yang makmur, negara yang sejahtera, dan itu memang harus didukung oleh seluruh komponen bangsa," kata Jokowi di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017).

Indonesia punya modal besar dalam meraih kesejahteraan dan kemajuan. Keberagaman inilah yang membuat Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al saud kaget sekaligus terkesan dengan Indonesia.

"Saat saya bertemu dengan Raja Salman, saya sampaikan bahwa Indonesia ini memiliki 714 suku yang tersebar di 17 ribu pulau di 34 provinsi, di 516 Kabupaten dan kota. Betapa sangat besarnya negara kita. Saya sampaikan kepada Beliau, Beliau sangat kaget," tutur Jokowi.

"Kita memiliki 714 suku tapi tetap rukun di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu yang membuat Beliau kagum. Secara garis besar, negara kita tetap bersatu, semua hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari kita," imbuh dia.

Kemampuan Indonesia menjaga keberagaman ini juga mendapat apresiasi yang besar dari Presiden Afghanistan Muhammad Ashraf Ghani. Seperti diketahui, 20 tahun terakhir Afghanistan dilanda konflik antarkelompok di negara mereka.

"Beliau juga sama. Kagum, memberikan penghargaan. Meskipun kita beragam tetapi alhamdulillah kita tetap dikaruniai oleh Allah sebuah persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia," Presiden melanjutkan.

Presiden Ashraf bahkan menyebut keberagaman Indonesia merupakan anugrah yang diberikan Allah. Anugerah inilah yang harus dijaga betul oleh seluruh warga Indonesia.

"Beliau (Presiden Afghanistan) menyampaikan bahwa Indonesia dianugerahi Allah bahwa kita ini beragam. Tetapi tetap saling menghargai, tetap saling menghormati antar etnis, suku, dan agama. Inilah kesan yang saya dapatkan setelah bertemu dengan Raja Salman dan Presiden Afghanistan. Artinya, kita ini sangat diapresiasi oleh negara-negara lain," ucap Jokowi.

Setelah acara berlangsung, Presiden bersilaturahmi dengan sekitar 20 kiai sesepuh pimpinan pondok pesantren. Pertemuan tersebut digelar di kediaman pimpinan Pondok Buntet Pesantren, KH Adib Rofi'udin.

Sebelum meninggalkan kawasan Pondok Buntet Pesantren, Jokowi meletakkan batu pertama Pembangunan GOR Mbah Muqoyyim dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pondok Buntet Pesantren.

Hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini