Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Wajah Gembira Siswa SD Terima Kado Jokowi

Top 3 Berita Hari Ini, Jokowi memenuhi permintaan anak-anak SD di perbatasan setelah menyaksikan video berisi permintaan tas sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 Berita Hari Ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab permintaan anak-anak SD di perbatasan Kalimantan Barat yang meminta tas sekolah kepada Jokowi melalui video.

Pada 10 April 2017, bantuan tersebut tiba dan langsung sebarkan ke empat sekolah. Masing-masing SDN 04 Sungkung, SDN 11 Senebeh, SDN 10 Medeng, dan SDN 09 Senoleng. 

Tidak hanya tas sekolah, Jokowi juga memberikan buku tulis sebanyak 10 buah, pulpen, pensil, penghapus, penggaris, rautan, buku gambar, krayon, tempat pensil, tempat makan dan minum, sandal, serta satu set seragam sekolah termasuk topi dan dasi. Wajah gembira terlihat di wajah siswa-siswa SD ini. 

Sementara itu, pascateror air keras, penyidik KPK Novel Baswedan diantar keluarga siang tadi menuju Singapura. Novel dirujuk ke rumah sakit di negeri jiran itu untuk medapat perawatan intensif.

Novel sempat melambaikan tangan sambil mengangguk kepada awak media yang menyapanya dari dalam ambulans sebelum diberangkatkan menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Rabu (12/4/2017). 

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Kado Tas Sekolah Jokowi untuk Anak di Perbatasan Akhirnya Sampai

Bantuan alat sekolah dari Presiden Joko Widodo untuk anak-anak SDN 04 Sungkung. (Liputan6.com/Biro Pers Presiden)

Presiden Joko Widodo memberikan paket bantuan yang berisikan 4 set foto Presiden dan Wakil Presiden, 2 bendera merah putih, buku soal-soal, 10 kotak kapur tulis, 2 penghapus papan tulis, 2 atlas, 2 peta dunia, dan 100 papan alas ujian kepada anak-anak SDN 04 Sungkung, Kalimantan Barat.

Pemberian tersebut merupakan jawaban Jokowi atas permintaan para siswa SDN Sungkung yang meminta tas sekolah melalui video. 

Bantuan itu dibagikan serentak, Senin 10 April 2017 pukul 09.00 WIB. Bantuan untuk SDN 04 Sungkung diterima oleh Kepala Sekolah Baring Susanto.

Wajah gembira terlihat di wajah siswa-siswa SD ini. Mereka bahkan langsung merapikan dan menggunakan kado pemberian Presiden Jokowi.

Selengkapnya... 

2. Novel Baswedan Dibawa Berobat ke Singapura

Penyidik KPK Novel Baswedan (Liputan6.com/ Rezki Apriliya Iskandar)

Penyidik senior KPK Novel Baswedan terlihat lemas dan seluruh wajahnya dibalut perban. Saat dimasukkan ke dalam mobil ambulans, keluarga dan kerabat menuntun Novel sembari menangis.

Kendati begitu, Novel sempat melambaikan tangan kepada awak media yang menyapanya.

Ketua KPK Agus Rahardjo yang berada di dalam Rumah Sakit JEC mengatakan, Novel dibawa ke Singapura agar kondisinya lebih baik.

"Hari ini kami sudah konsultasi dengan para dokter. Untuk mendapatkan terapi yang lebih baik, kita merujuk Pak Novel ke Singapura," kata Agus.

Banyak pihak menduga penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan terkait penanganan kasus korupsi, yang kini sedang ditangani.

Selengkapnya...

3. Alasan KPK Cegah Setya Novanto ke Luar Negeri

Ketua DPR Setya Novanto berjalan keluar dari Gedung KPK, Jakarta usai menjalani pemeriksaan, Selasa (10/1). Setnov mengaku hanya diperiksa terkait dengan jabatannya sebagai Ketua Fraksi Golkar saat proyek itu bergulir. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Setya Novanto merupakan saksi ketiga yang mereka cegah ke luar negeri. Pencegahan itu dilakukan agar penyelidikan kasus e-KTP berjalan efektif.

Pada Senin 10 April 2017, penyidik terlebih dahulu mencegah dua saksi, yaitu Inayah dan Raden Gede terkait kasus yang telah merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun ini.

KPK telah menetapkan dua terdakwa dalam kasus ini. Mereka adalah Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman dan Pejabat Pembuat Komitmen pada Dukcapil Kemendagri Sugiharto.

KPK juga telah menetapkan pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong sebagai tersangka dalam perkara tersebut.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini