Sukses

Saldi Isra: Saya Masuk Lebih Cepat ke MK karena Jalan Sejarah

Saldi menuturkan, saat ini sebenarnya belum berharap menjadi Hakim Konstitusi karena memandang usia.

Liputan6.com, Jakarta Saldi Isra resmi menjadi Hakim Konstitusi setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa pagi. Usai dilantik, Saldi dijamu dalam acara temu ramah dengan para hakim dan pegawai Mahkamah Konstitusi. Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan alasan mendaftar sebagai calon Hakim Konstitusi.

"Jujur Pak Ketua (MK), Pak Wakil, saya orang yang bercita-cita sebagai Hakim Konstitusi. Tapi belum sekarang. Saya ingin usia saya agak matang terlebih dahulu, baru kemudian saya berjuang menjadi Hakim Konstitusi. Tapi situasi meminta lain, mungkin ini menjadi jalan hidup lain. Jalan sejarah saya masuk lebih cepat ke MK," kata Saldi di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).

Dia menuturkan, saat ini sebenarnya belum berharap menjadi Hakim Konstitusi karena memandang usia. Tapi karena didorong banyak pihak, akhirnya dia mengambil sisi positif dari dukungan itu.

"Mungkin periode ini tepat masuk ke MK. Tapi saya tidak lihat masuk karena kejadian Patrialis. Beberapa orang ini mengatakan momennya tepat, tapi saya katakan ini bukan kesempatan, saya katakan ini tantangan," tegas Saldi.

Dia juga menuturkan, banyak yang berkomentar saat dirinya terpilih menjadi Hakim Konstitusi akan bisa membawa perubahan di MK. Namun, dia menegaskan bahwa itu bukan hanya tugas satu hakim, melainkan semua pihak yang berada di MK.

"Saya katakan, bicara percepat pemulihan di MK semua elemen harus bekerja sama. Itu saya sampaikan. Tidak mungkin saya lakukan sendiri dan itu tidak masuk akal," jelas Saldi Isra.

Menurut dia tantangan MK yang paling berat saat ini adalah meraih dukungan dan kepercayaan masyarakat.

"Saya percaya bahwa tugas terberat dalam dua tahun ke depan, bagaimana meraih dukungan dan kepercayaan masyarakat setelah dua peristiwa terakhir. Kenapa? Kita akan hadapi Pemilu Serentak 2019 dan semua bermuara ke MK," Saldi memungkas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.