Sukses

Polri Selidiki Asal Air Keras untuk Menyiram Novel Baswedan

Boy mengatakan penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan merupakan bentuk penganiayaan.

Liputan6.com, Jakarta Polri menyayangkan penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Novel disiram air keras usai salat subuh di masjid Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar memastikan pihaknya sudah menindaklanjuti penyiraman air keras Novel, termasuk memburu pelaku.

"Sudah dilakukan langkah-langkah penyelidikan ya, seperti pengumpulan bahan keterangan, mendapatkan info berkaitan dengan bahan-bahan kimia yang digunakan, sedang kita lakukan, dilaksanakan Polda Metro Jaya," kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Boy mengatakan, penyiraman air keras terhadap mantan anggota kepolisian itu merupakan bentuk penganiayaan.

"Yang jelas ini bentuk penganiaan, kalau bahasa hukumnya," dia menandaskan.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor matic, usai salat subuh di Masjid Al Ikhsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Novel Baswedan tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Sejumlah pejabat sudah menjenguknya, di antaranya Ketua KPK Agus Rahardjo, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan Juru Bicara Presiden Johan Budi.

Johan Budi yang juga mantan Juru Bicara KPK menyebutkan, Novel Baswedan kesulitan melihat akibat penyiraman air keras tersebut.

"Tadi saya sempat lihat dan berbincang dengan Novel Baswedan. Jadi sebelah kanan wajahnya luka-luka agak lebam gitu. Kedua matanya kena tapi belum pemeriksaan mendalam. Dia mengaku pandangannya agak kabur di mata sebelah kiri. Lagi diperiksa oleh dokter," tutur Johan usai menjenguk, Selasa 11 April 2017.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini