Sukses

BNPT Tunggu Densus 88 Soal Kader PKS Dideportasi Turki

Kadiv Humas Polri Boy Rafli Amar mengatakan bahwa Nadir Umar selesai diperiksa dan dikembalikan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme belum menindaklanjuti kasus kader PKS yang juga anggota DPRD Pasuruan, Muhammad Nadir Umar, karena dideportasi pemerintah Turki.

"Dalam pengembangan penanganannya karena masih berbagai macam motifnya itu, terutama masuk ke sana untuk humanitarian, memberikan bantuan, tapi sedang didalami oleh teman-teman di Densus 88," kata Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius di Istana Merdeka, Senin (10/4/2017).

Suhardi menambahkan, pihaknya belum menelisik lebih jauh apakah Nadir Umar termasuk dalam kelompok terorisme.

"Sedang dikembangkan itu. Bukan kita tidak bisa mengambil kesimpulan itu. Masih pendalaman. Nanti salah kalau kita mengambil kesimpulan dulu, itu (jaringan terorisme) sedang didalami ya," Suhardi menjelaskan.

Saat ini kasus tersebut tengaj didalami Densus 88 Antiteror. "Nanti kita lihat kita jangan terburu-buru mengambil kesimpulan, kan sedang dievaluasi sama teman-teman Densus 88," ujar Suhardi.

Anggota DPRD Pasuruan, Muhammad Nadir Umar (MNU) dan aktivis dari LSM Forum Dakwah Nusantara Budi Mastur berencana akan dipulangkan ke keluarganya sore ini. Sebab keduanya telah selesai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Boy Rafli Amar mengatakan bahwa Nadir Umar selesai diperiksa.

"Informasi hari ini, selesai pemeriksan dan hari ini dijadwalkan dipulangkan kepada pihak keluarga," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Tim Densus 88 sebelumnya menjemput Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Partai PKS Muhammad Nadir Umar. Politikus PKS itu dijemput di Terminal T2 Bandara Internasional Juanda sekitar pukul 15.21 WIB, Sabtu 8 April 2017, saat turun dari pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan XT 327 rute Kuala Lumpur - Surabaya.

"Anggota DPRD tersebut bukan ditangkap, namun dijemput. Karena setiap deportan yang berhubungan dengan Turki maupun informasi radikal dari pemerintah lain, seperti biasanya diberitahukan ke Densus 88 untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Karopenmas Polri Brigjen Pol Rikwanto di Jakarta, Minggu 9 April 2017 kemarin.

Muhammad Nadir Umar dideportasi dari Turki melalui Malaysia bersama Anggota LSM Forum Dakwah Nusantara (FDN) Budi Mastur.

"Hasil interogasi, motivasi kedua WNI tersebut masuk ke wilayah Suriah dengan menggunakan cover relawan misi kemanusiaan, yang merupakan relawan dari Yayasan Qouri Umah. Rencana dana yang disalurkan oleh yayasan ini, sebesar US$ 20.000 yang akan didonasikan kepada para pengungsi di Turki dan Lebanon," jelas Rikwanto.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.