Sukses

Tembak Penyandera Ibu-Bayi di Angkot, Polisi Ini Raih Penghargaan

Penghargaan diberikan karena Aiptu Sunaryanto karena peka, peduli dan bertanggungjawab besar.

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan memberi penghargaan kepada Ajun Inspektur Satu Sunaryanto, Polisi Lalu Lintas yang melumpuhkan penyandera di dalam angkot, Minggu malam kemarin. Peristiwa penodongan dan berakhir penyanderaan ibu dan balita itu terjadi di depan Bioskop Buaran, Jalan Raden Intan, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Wakil Direktur Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan, Aiptu Sunaryanto merupakan anggota Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur. Memang saat itu dia tengah dalam perjalanan untuk piket malam.

Namun, karena melihat kejadian di depan mata, Sunaryanto turun membantu upaya penyelamatan ibu dan balita tersebut.

"Tidak mudah untuk menembak ke pelaku penodongan, apalagi pelaku yang terus menempelkan pisau di leher korban, perlu perhitungan matang dan ketenangan," kata Indra saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (10/4/2017).

Atas pertolongan tersebut, kata mantan Kapolres Cirebon Kota ini, Sunaryanto akan diganjar penghargaan dari Polri.

"Secara adminstrasi ini sedang kami proses, dari Bapak Kapolda Metro Jaya, dari Bapak Kapolri, (penghargaan) karena kepekaan, kepedulian yang bersangkutan dan tanggungjawab besar," kata Indra.

Seorang saksi mata, Edi, menuturkan detik-detik penyanderaan Minggu 9 April malam, seorang penodong mendadak masuk ke dalam angkot. Pelaku yang diperkirakan berusia 27 tahun itu lalu menyandera ibu dan anaknya yang menumpang di angkot tersebut.

"Dia lari dari arah Klender, tapi sampai di depan Bioskop Buaran dia langsung masuk ke dalam angkot," ujar Edi, Jakarta, Minggu.

Penodong itu langsung menempelkan pisau ke leher si ibu hingga mengeluarkan darah. Sempat terjadi negosiasi antara polisi lalu lintas yang melintas dengan pelaku, namun gagal.

Begundal jalanan itu akhirnya ditembak oleh anggota polisi berpakaian sipil. Peluru yang tiba-tiba datang itu bersarang di tangan pelaku.

"Waktu lagi mau nancepin pisau, ada polisi yang tidak pakai seragam langsung nembak pelaku," ujar Edi.

Penjambret itu langsung tersungkur. Sementara polisi berpakaian bebas itu langsung mengevakuasi korbannya. Karena terluka di leher akibat sayatan pisau, sang ibu langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan kejadian tersebut. Namun pihaknya belum bisa mengungkapkan identitas si penodong, karena masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

"Masih diidentifikasi, anggota juga masih ada di lapangan dan RS tempat korban dirawat," ujar Argo.

Saat ini, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi terkait kasus penyanderaan itu. Polisi masih menggali keterangan apakah aksi itu murni penyanderaan atau ada motif lain.

"Pastinya akan kita cari tahu lebih lanjut, sekarang masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan," terang dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.