Sukses

Ketua MPR: Etika dalam Berpolitik Tak Akan Pecah Belah Bangsa

Ketua MPR juga menilai agam bukan alat untuk menyebarkan kebencian.

Liputan6.com, Jakarta - Agama kini terus dijadikan komoditas politik, khususnya dalam Pilkada DKI 2017 kali ini. Banyak yang menilai hal tersebut menimbulkan polemik dan gangguan iklim sosial dan politik.

Terkait hal itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan menyayangkan hal tersebut. Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), agama bukan alat untuk menciptakan perselisihan.

"Agama ini kan menyebarkan kebaikan, bukan menyebarkan kebencian, bukan menyebarkan hujatan-hujatan," ucap Ketua MPR di sela-sela Pra Konferensi Nasional Etika Berbangsa dan Bernegara di Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Zulkifli menilai jika semua warga negara sudah menyadari cara beretika berbangsa dan bernegara, maka mereka tidak akan memolitisasi agama. Selain itu, lanjut dia, negara juga sudah dilengkapi undang-undang dan peraturan yang memberikan batasan bagi warga negara dalam bertindak.

"Sebetulnya dalam undang-undang, batasannya sudah ada. Di Pilkada kan enggak boleh menyebarkan kebencian dan hujatan," jelas Zulkifli.

Oleh karena itu, Ketua MPR menyatakan setiap elemen perlu meningkatkan etika berbangsa dan bernegara, baik di dalam politik maupun hukum. "Maka perlu meningkatkan etika berpolitik, etika berprilaku," Zulkifli memungkas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.