Sukses

Karena Mabuk, Pemuda Tewas Dihakimi Massa di Tambora

Jasad pemuda mabuk itu dibuang ke gerobak setelah sebelumnya diduga akan mencuri motor warga.

Liputan6.com, Jakarta Dituduh mencuri sepeda motor, pemuda mabuk di Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, dikeroyok warga hingga meninggal dan jasadnya dibuang ke gerobak.

Awalnya pemuda nahas bernama Endi Nurmansyah itu diduga hendak mencari sepeda motornya yang lupa diparkir, tapi dia mencari ke gang-gang dan disangka maling. Alhasil, Endi dihajar dan meninggal di tangan delapan pemuda.

"Korban dalam keadaan pengaruh obat-obatan atau alkohol, sehingga korban dalam keadan tidak sadar saat mencari motornya," ujar Kapolsek Tambora Komisaris Muhammad Syafii kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Warga Taman Sari itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Tarakan pada dini hari tadi. Setelah menyelidiki kasus tersebut, polisi memastikan Endi bukan hendak mencuri.

"Setelah memeriksa saksi-saksi, kita pastikan dia bukan maling," kata Syafii.

Polisi menyatakan, Endi awalnya hanya ingin mencari sepeda motornya di sekitar tempat ia mabuk bersama temannya. Dia memeriksa beberapa sepeda motor warga yang ada di gang tersebut.

Melihat ulah Endi, para pemuda yang tengah nongkrong di Gang Pasti curiga dan menuduh Endi hendak mencuri sepeda motor. Pemuda mabuk itu pun dikeroyok hingga babak belur.

"Keterangan awal, ada delapan orang yang mengeroyok," kata Syafii.

Setelah meninggal di rumah sakit, kawan-kawan Endi dan keluarganya melapor ke polisi. Tiga jam kemudian, polisi menangkap enam pemuda di Gang Pasti yang diduga mengeroyok Endi.

Keenam pemuda itu yakni Adit Ramdani alias Gepeng (19), MFF alias BG (14), RPA alias AP (16), AJR alias CL (16), Muhamad Yasin Fadillah alias alias Yasin (21), dan Didi Purwadi (20). Sedangkan tiga pemuda lainnya masih dalam pengejaran.

"Kami masih memburu tiga orang lagi, tapi identitas lengkapnya sudah diketahui, kita mengimbau agar mereka menyerahkan diri," ujar Syafii.

Dibuang ke Gerobak

Endi awalnya keluar dari Gang Pasti sekitar pukul 01.00 WIB dalam keadaan mabuk. Endi sempat diperiksa warga karena ia memegang beberapa sepeda motor warga.

Saat ditanyai warga, Endi mengaku hanya mencari sepeda motornya, bukan hendak mencuri sepeda motor. Melihat Endi mabuk, warga menyuruhnya pulang.

"Yang bersangkutan kembali lagi dan memegang sebuah motor," lanjut Syafii.

Sontak tingkah Endi membuat geram pemuda yang tengah nongkrong itu. Mereka pun memukuli Endi karena menganggap hendak mencuri.

Tak hanya dipukul, Endi juga ditusuk di kepala dan punggungnya. Melihat Endi yang sudah meregang nyawa, para pemuda itu memasukkan Endi ke dalam gerobak dan membawa keluar dari Gang Pasti.

"Teman korban melihat korban dibawa pakai gerobak," kata Syafii.

Teman Endi terkejut saat warga menyebut Endi hendak mencuri sepeda motor. Menurut keterangan teman-teman Endi kepada polisi, sebelum mabuk parah, Endi menitipkan sepeda motor dia ke temannya.

"Karena mabuk, ia mengira motornya dicuri dan ia mencari hingga ke Duri Utara itu dalam pengaruh obat-obatan atau alkohol," Syafii menegaskan.

Sementara, teman yang dititipi sepeda motor oleh Endi mengaku tak beranjak kemana-mana. Endi diduga sudah mabuk parah sehingga hilang kesadarannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini