Sukses

Tersangka Makar Rencanakan Tabrak Pagar Gedung DPR

Polisi mengatakan ada tujuh pintu Gedung DPR-MPR yang bakal digunakan massa untuk merangsek masuk ke dalamnya.

Liputan6.com, Jakarta - Lima tersangka dugaan pemufakatan makar, Muhammad Al Khaththath Cs diketahui telah menyiapkan berbagai strategi untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Mereka diduga akan melakukan aksi lebih besar setelah aksi 31 Maret lalu. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, rencana itu telah disusun oleh para tersangka dalam pertemuan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Aksi makar itu akan dilakukan di Gedung DPR setelah Pilkada DKI putaran kedua. 

"Di (pertemuan) situ sampai terinci, masuk ke Gedung DPR-MPR ada beberapa jalan yang dilewati. Ada juga caranya untuk menabrakkan kendaraan truk di pagar belakang DPR," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (3/4/2017).

Tak hanya itu, mereka juga telah memiliki gambaran akses Kompleks Parlemen yang bisa dimasuki massa aksi. Setidaknya ada tujuh pintu Gedung DPR-MPR yang bakal digunakan massa untuk merangsek masuk ke dalamnya.

"Kemudian juga (melewati) gorong-gorong, jalan setapak. Jadi dengan asumsi bahwa kalau semua massa sudah masuk ke Gedung DPR, akan kesulitan didorong keluar. Ini juga ada pemufakatan dan niat (makar)," beber dia.

Namun polisi masih menggali keterangan dari para tersangka terkait siapa yang memiliki ide merangsek ke Gedung DPR. Polisi menduga kelima tersangka itu memiliki peran penting dalam upaya menggulingkan pemerintahan sah.  

"Itu sudah ada perencanaan dan berkaitan pertemuan di situ," ucap Argo.

Sekjen Forum Umat Islam (FUI) sekaligus Koordinator Aksi 31 Maret Muhammad Al Khaththath ditangkap atas tuduhan dugaan pemufakatan makar pada Jumat 31 Maret 2017 dini hari. Al Khaththath tak sendiri. Empat orang lainnya yakni Zainuddin Arsyad, Irwansyah, Dikho Nugraha, dan Andrey juga ditangkap dengan tuduhan serupa.

Zainuddin diketahui sebagai aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan bagian dari Gerakan Mahasiswa Pelajar Bela Bangsa dan Rakyat (GMPBBR). Sedangkan Irwansyah merupakan Wakil Koordinator Aksi 313.

Sementara Dikho dan Andry diketahui sebagai aktivis dari Forum Syuhada Indonesia (FSI). Kelima tersangka ini masih ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini