Sukses

Ketum Pemuda Muhammadiyah: Aksi 313 Rentan Ditunggangi

Dahnil meminta massa aksi 313 harus menghormati jalannya proses hukum Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Pemuda Muhammadiyah memastikan tidak ikut aksi 313 besok. Sebab, Aksi 313 rentan ditunggangi dan berpotensi ricuh.

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil A Simanjuntak, masyarakat harus menghormati jalannya proses hukum terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Pemuda Muhammadiyah tidak ikutan ya. Kami mengimbau supaya fokus pada upaya hukum. Tidak perlu melakukan aksi karena bisa destruktif dan berbahaya ditunggangi dan sebagainya," kata Dahnil di kantor pusat dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

Dalam aksi besok, ia meminta pemerintah tidak perlu khawatir berlebihan. Selama aksi itu masih berjalan damai dan tertib, pemerintah harus mendengarkan aspirasi mereka.

"Kami juga tidak melarang dan mengimbau pemerintah jangan terlalu khawatir. Tanggapi santai saja tapi tentu waspada," ujar Dahnil.

Forum Umat Islam (FUI) yang menginisiasi aksi 313 pada Jumat 31 Maret 2017 besok menyampaikan, akan ada ratusan ribu orang yang ikut berpartisipasi dalam unjuk rasa tersebut. Meski tidak dapat menaksir secara pasti, massa kemungkinan akan mencapai 100 ribu orang.

"Jumlah massa belum bisa saya pastikan. Tapi tidak kurang dari 100 ribu orang," tutur Sekjen FUI Muhammad al Khaththath di Masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan.

Menurut al Khaththath, peserta aksi 313 yang datang tidak hanya merupakan warga Jakarta. Bahkan masyarakat dari luar Pulau Jawa pun diklaim akan ikut turun ke jalan menyuarakan pencopotan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Seperti Maluku dan Kalimantan," jelas dia.

Ia berharap, akan banyak masyarakat yang terpanggil berdasarkan undangan terbuka yang disampaikannya dan menyempatkan diri menjadi bagian dari Aksi 313. Tentunya, unjuk rasa kali ini merupakan lanjutan dari sejumlah aksi yang sebelumnya telah dilakukan, seperti 411, 212, dan 212 jilid 2.

"Jumlah massa (aksi 313) mudah-mudahan terulang seperti yang 411 kemarin," al Khaththath menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.