Sukses

Tidar Heritage Gaungkan Wisata Budaya & Spiritual Kepada 14 Dubes

Pagelaran wayang yang dihelat Tidar Heritage Foundation (THF) dalam Gala Dinner dihadiri oleh 14 Duta Besar dari negara sahabat.

Liputan6.com, Jakarta Tidar Heritage Foundation (THF) mengadakan pagelaran wayang dengan tema “The Revelation of God through the holy spirit: received by Romo Resi Brotonirmoyo” di Borobudur International Golf & Country Club, Lembah Gunung Tidar, Sabtu (25/3).Pagelaran wayang yang dihelat dalam Gala Dinner tersebut dihadiri oleh 14 Duta Besar dari negara sahabat.

Di antaranya Australia, Filipina, Hungaria, Jerman, Kroasia, Laos, Lebanon, Mongolia, Oman, Panama, Republik Rakyat China, Serbia, dan Venezuela. Juga hadir sejumlah tokoh seperti Cosmas Batubara, Fadel Mohammad, Mardiyanto, Didik Nini Thowok dan Ibu Jero Wacik.

Dari Kementrian Pariwisata hadir Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuty dan Sekretaris Tim Percepatan Borobudur Watie Murani.

Dalam kata sambutannya S.D. Darmono selaku salah satu pendiri dari Tidar Heritage Foundation yang didampingi oleh Prof Komaruddin Hidayat, Prof Budi Susilo Supandji, Mayjen (Purn) Bachrul Ulum dan Brigjen (Purn) Soetirman menjelaskan tentang Tidar sebagai pusat spiritualitas dunia. Darmono menambahkan, adanya keyakinan bahwa awal peradaban dunia dimulai dari Gunung Tidar.

“Kendati ini harus dibuktikan oleh para akademisi melalui risetnya, banyak yang meyakini bahwa Nabi Nuh membuat perahunya yang berbahan pohon jati itu di sini. Dan setelah berlayar selama 40 hari 40 malam, sampai ke Timur Tengah,” kata Darmono.

Indonesia adalah tanah yang sangat diberkahi dengan kecantikan alamnya, sehingga disebut sebagai Zamrud Katulistiwa. Indonesia juga disebut sebagai Ring of Fire, Negeri Cincin Api karena adanya ratusan gunung api aktif. Semua orang tak henti berpikir mengapa Tuhan menganugerahkan 17 ribu pulau di sini.

“Semua ini meyakinkan banyak orang, bahwa Indonesia akan menjadi pusat maritim dan oceanografi dunia, juga pusat spiritualitas dunia,” kata Darmono.

Menurutnya, oleh karena itulah THF ingin berkontribusi pada negara, bangsa bahkan kepada dunia melalui promosi perdamaian dan harmoni.

Langkah pertama yang dilakukan THF adalah mendorong pemerintah agar segera merevitalisasi Candi Borobudur sebagai Mekkah-nya umat Buddha dan menginisiasi kawasan khusus yang pengelolaannya di bawah pemerintah pusat.

Intinya, THF ingin pusat spiritual dunia itu tidak hanya di Roma, India, Jerusalem, ataupun Mekkah tetapi Indonesia yaitu Tidar khususnya bisa menjadi pusat spiritual dunia, Sehingga orang pun berbondong-bondong ke sini.

“Indonesia telah membuktikan sebagai negara dengan spiritualitas tinggi lewat masyarakat yang damai dan harmoni,” ujar Darmono.
Pertunjukan wayang menjadi lebih menarik karena pesinden yang tampil berasal dari sejumlah negara diantaranya, Hiromi Kano (Jepang), Dora Hyorfi (Hungaria), Agnes Feroso (Amerika Serikat).

Dilengkapi dengan hadirnya Kitsie Emerson, PhD, Wayang Studies (Leiden University, The Netherlands). Seorang pecinta budaya asal Kalamazoo, Michigan, Amerika Serikat yang menerjemahkan secara simultan ke dalam bahasa Inggris pergelaran wayang kulit tersebut. Acara tersebut diiringi World Saxophone Bapak Harry Wisnu , serta penyanti Rebecca Quento dan Gracia.

Kepala Divisi Pers dan Kebudayaan Kedutaan Jerman, Jirg Kinnen menyampaikan, “Saya suka. Saya sangat menikmatinya. Ada panduan yang sangat membantu untuk memahami jalan ceritanya.”

Hal yang sama juga disampaikan Steven Barraclough dari Kedutaan Australia. Steven malah lebih paham karena mengerti bahasa Indonesia dan sedikit bahasa Jawa.

 

 

Powered by:

 

JABABEKA

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini