Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Menguak Sejarah Gelap Museum Fatahillah

Dalam Top 3 Berita Hari Ini, berbagai cerita mengerikan terjadi di balik kemegahan Museum Fatahillah. Salah satunya tentang eksekusi mati.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 Berita Hari Ini teratas di kanal News menguak sejarah gelap Museum Fatahillah, Jakarta. Konon banyak kisah mengerikan yang terjadi di bangunan megah yang berdiri pada tahun 1710 tersebut.

Salah satunya tentang pedang keadilan yang berada di lantai 2 bangunan tua tersebut. Menurut sejarah, pedang itu pada zamannya digunakan untuk memenggal kepala para wanita atau pria yang berani berzina. 

Berita lainnya yang tak kalah menarik tentang pencurian data kartu kredit di restoran. Data kartu kredit dicuri ketika konsumen membayar tagihan makanan restoran tertentu di mesin kasir. 

Selain itu, ada pula kabar tentang penangkapan Ridho Rhoma yang menjadi korban mirasantika. Ridho ditangkap karena memiliki sabu seberat 0,7 gram.‎ Barang bukti tersebut ditemukan di jok depan kiri mobil Honda Civic miliknya.

Atas kepemilikan barang haram tersebut, Ridho dijerat Pasal 112 ayat 1 subsider Pasal 127 jo Pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkoba. Dari pengakuan polisi, anak raja dangdut itu memang telah menjadi target operasi pemberantasan narkoba.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Senin (27/3/2017). 

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Cerita Mengerikan di Balik Tiang Gantungan Museum Fatahillah

Museum Fatahillah akan membawa  Anda kembali ke masa lampau

Tahukah sejarah di balik kemegahan Museum Fatahillah yang dibangun pada 1710? Di antaranya Galgenveld atau Lapangan Tiang Gantungan, yang kini menjadi halaman museum berkelir putih itu.

"Gedung antik yang masih berdiri megah ini dulunya merupakan tempat eksekusi para tertuduh, ketika berfungsi sebagai stadhuis atau balai kota dan juga pengadilan. Di karangannya terdapat tiang gantungan." Demikian dikutip dari buku karya Alwi Shahab itu, Jakarta, Senin (27/3/2017).

"Tapi sayangnya para algojo kadang-kadang kurang profesional. Sering sekali setelah beberapa kali tebasan, baru kepala terhukum terpisah dari badannya," seperti tertulis dalam buku setebal 161 halaman itu.

Di antara ruangan lantai dua museum tersebut terdapat "pedang keadilan". Pedang yang panjangnya sekitar 1 meter dan berwarna kehitam-hitaman karena termakan usia itu, menjadi saksi sejarah pemenggalan kepala.

Selengkapnya...

2. Waspada Pencurian Data Kartu Kredit di Restoran

Ilustrasi Foto Kartu Kredit (iStockphoto)

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menerima adanya laporan tentang pencurian data kartu kredit di beberapa restoran di Jakarta.

Menurut Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Himawan, dari laporan yang diterimanya, data kartu kredit bisa dicuri ketika konsumen membayar tagihan makanan restoran tertentu di mesin kasir.

"Korban punya kartu kredit, melakukan pembayaran, dilakukan swap atau gesek di mesin EDCnya, kemudian kedua kalinya di mesin kasirnya. Setelah di mesin kasir kan kesimpan dalam server pemilik resto tersebut. Dalam server itu, data itu hilang," tutur Himawan.

"Kalau gunakan kartu kredit kan ada perjanjian. Kartu kredit bisa digesek di mesin EDC yang resmi. Kalau enggak resmi sebaiknya menolak. Kan kita enggak tahu keamanannya," kata Himawan.

Selengkapnya...

3. Ridho Rhoma dan Korban Mirasantika

Penyanyi dangdut, Ridho Irama atau yang dikenal dengan Ridho Rhoma saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (7/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Ridho Rhoma tersandung kasus narkoba. Ia tertangkap karena mengonsumsi narkoba pada Sabtu, 25 Maret 2017 malam.

Narkoba seberat 0,7 gram itu ditemukan di dalam mobil tunggannya Honda Civic, yang tengah parkir di sebuah hotel di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Polisi resmi menetapkan Ridho Rhoma tersangka pengguna narkoba, Sabtu, 25 Maret 2017.

Roycke tidak memungkiri kalau Ridho Rhoma menerima barang haram itu dari jaringan internasional yang khusus menyasar artis-artis Indonesia.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.