Sukses

'Jakarta Mengaji', Agar Tak Ada Lagi Saling Mengafirkan

PKB menilai dengan menghafal dan mengaji ayat suci Alquran, umat Muslim tidak akan dengan mudah mengafirkan umat muslim lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta menggelar Gerakan Jakarta Mengaji. Gerakan tersebut untuk meredakan suasana Pilkada DKI 2017 putaran kedua, terutama terkait kian mudahnya mengafirkan antar umat muslim.

Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiyallah Ilyas, mengatakan dengan menghafal dan mengaji ayat suci Alquran, umat Muslim tidak akan dengan mudah mengafirkan umat muslim lain.

Dia berharap dengan membudayakan kembali gerakan mengaji, tidak ada lagi umat muslim di Jakarta yang saling mengafirkan. Sehingga, semakin membuat suasana semakin sejuk, serta damai.

"Jakarta patut berbangga karena setiap pekan telah mengkhatamkan Alquran sebanyak 100 ribu kali. Ini tradisi Nahdlatul Ulama yang harus terus dilakukan," kata Ketua DPW PKB ini dalam keterangannya, Minggu (26/3/2017).

Gerakan Jakarta Mengaji, ia menjelaskan, harus terus disiarkan ke seluruh pelosok wilayah Ibu kota. Sebab, hal tersebut menghidupkan tradisi kultur yang sudah ada.

"Jakarta Mengaji sebagai sarana bermunajat kepada Allah SWT. Selain itu, untuk menghidupkan tradisi kultur ahlus sunnah wal jamaah," jelas pria yang akrab disapa Hasbi.

Dia menuturkan, akhir-akhir ini Jakarta telah banyak dimasuki aliran-aliran yang menggerus pemikiran ahlus sunnah waljamaah, yang membuat masyarakat dengan mudah mengafirkan sesama muslim.

"Dengan Jakarta mengaji, Jakarta akan semakin sejuk, tenteram dan damai," pungkas Ketua DPW PKB ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.