Sukses

Teroris Cilegon Kenal Istri dari Media Sosial

Densus 88 masih membujuk YN untuk membuka akun Facebooknya maupun milik suaminya, teroris Cilegon, tetapi selalu mengelak.

Liputan6.com, Sukabumi - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memeriksa istri Nanang Kosim, terduga teroris Cilegon yang meninggal, YN (43). Polri masih berusaha mengorek keterangannya tentang sejumlah hal yang berkaitan dengan Nanang.

Penelusuran Polri, warga Kampung Sukamantri, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu kenal dengan Nanang melalui media sosial Facebook.

"Dari pengakuan YN asal Desa/Kecamatan Kalapanunggal, ia mengenal Nanang Kosim sejak empat bulan lalu melalui perkenalannya di Facebook," kata Kapolsek Kalapanunggal Ajun Komisaris Sumidjo di Sukabumi, Jumat 24 Maret 2017.

Antara melansir, nama akun Facebook YN adalah "Kucing Hitam" sementara Nanang Kosim menggunakan nama di akun Facebooknya "Aris Riswanto".

Perkenalan mereka yang semakin intens akhirnya membuat mereka sepakat bertemu dan melangsungkan pernikahan sekitar dua bulan lalu di kediaman YN di Kalapanunggal. Saat menikah, istri teroris yang tewas tertembak tim Densus 88 Antiteror di Cilegon, Banten itu berstatus sebagai janda tanpa anak.

Namun, lanjut dia, YN masih tertutup kepada pihak kepolisian.

"Kami masih meminta keterangan YN untuk mengungkap kasus ini dan dalam pemeriksaan tersebut yang bersangkutan juga didampingi polwan," Sumidjo menjelaskan.

Dia mengatakan, tim penyidik masih membujuk YN untuk membuka akun Facebooknya maupun milik suaminya. Tetapi selalu mengelak dengan alasan lupa kata sandi atau passwordnya.

Sebelumnya, rumah istri terduga teroris yang tewas tertembak tim Densus 88 Antiteror Polri digeledah anggota Polsek Kalapanunggal dan Polres Sukabumi pada Kamis 23 Maret 2017.

Penggeledahan memakan waktu sekitar 2,5 jam, namun tidak menemukan benda-benda mencurigakan maupun berbahaya. Untuk kepentingan penyidikan, istri teroris Cilegon, YN, saat ini dibawa ke Mapolres Sukabumi di Pelabuhan Ratu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini