Sukses

Detik-Detik Menegangkan Jelang Penangkapan Teroris Banten

Karena penangkapan teroris di Banten mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya, warga pun kaget mendengar banyaknya suara tembakan.

Liputan6.com, Jakarta Sebelum terjadi penyergapan dan baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, polisi berpakaian sipil sempat menyuruh warga sekitar tidak keluar rumah dan menghentikan kendaraan yang berlalu lalang.

"Yang kita tahu, kita enggak boleh ke luar rumah, nengok juga enggak boleh, jalan juga sepi, kayaknya diblokir. Mobil banyak mau nambal, tapi disuruh pergi semua sama polisi," kata Halim, tukang tambal ban di dekat lokasi kejadian, Kamis (23/03/2017).

Karena peristiwa yang terjadi secara mendadak dan tanpa pemberitahuan itu, warga pun kaget mendengar banyaknya suara tembakan.

"Polisi berbaju preman datang dan suruh kami masuk, tapi enggak ngejelasin apa-apa. Enggak lama ada suara tembakan ngeberondong (banyak). Kami boleh keluar, itu tahu-tahu udah ramai, tapi enggak lihat ada korban (tewas)," kata Halim.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Densus 88 mengamankan sebanyak delapan terduga teroris, satu di antaranya tewas terkena tembakan.

Kejadian berawal dari penangkapan terduga teroris bernama Mulyadi yang sedang mengendarai sepeda motornya Z 2499 MF di Jalan Raya Labuan Cisata, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada 23 Maret 2017 sekitar pukul 08.28 WIB.

Lalu pada hari yang sama, sekitar pukul 12.30 WIB, tepatnya di depan PT Semen Merah Putih, Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, ditangkap tiga terduga teroris bernama Ahmad Suprianto, Abdul Majid, dan Nanang Kosim yang mengendarai Toyota Avanza hitam bernomor polisi B 1479 KKA. Nanang yang mengendarai meninggal karena tertembak di kepala.

Ketika polisi meminta menghentikan kendaraannya, Nanang berusaha kabur, hingga polisi pun mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Lalu polisi mengarahkan tembakkan ke mobil tersebut, hingga mengenai kepala Nanang yang akhirnya meninggal di lokasi.

Peristiwa penangkapan di lokasi ketiga terjadi pada pukul 13.20 WIB di Jalan Raya Pandeglang-Labuan, tepatnya di depan kantor Desa Nama, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, dengan tersangka bernama Adi Jihadi.

Adi Jihadi merupakan adik kandung dari terpidana mati teroris bernama Iwan Rois. Dia ditangkap saat mengendarai mobil Suzuki Ertiga bernomor polisi A 1693 FR warna putih. Semua tersangka yang selamat kini menjalani pemeriksaan oleh Densus 88.

Dibawa ke RS Polri

Satu terduga teroris tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 18.40 WIB. Dari informasi yang dihimpun, terduga teroris itu berinisial AM. Dia diduga kuat terduga teroris yang terlibat baku tembak bersama tiga terduga teroris lain di Ciwandan, Cilegon, Banten, Kamis 23 Maret 2017.

Terduga AM turun dengan pengawalan ketat di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang ada di bagian depan RS Polri. Wajah AM yang terlihat babak belur dan bersimbah darah itu diturunkan dari mobil ambulans tanpa sebo atau penutup kepala. Lima polisi langsung menggiring AM masuk ke IGD untuk mendapatkan perawatan.

Belum ada keterangan resmi dari pihak RS Polri terkait kondisi AM terakhir. Begitupun soal luka-luka yang dialaminya. Penjagaan ketat pun diberlakukan di depan ruang IGD RS Polri, ada tiga personel kepolisian yang menjaga di depan pintu masuk IGD.

Sebelumnya satu jenazah terduga teroris yang tewas saat baku tembak dengan Densus 88 di Ciwandan, Cilegon, Banten, sudah lebih dulu tiba di RS Polri. Dari informasi dihimpun, jenazah terduga teroris yang kini berada di ruang CT Scan Post Mortem RS Polri itu berinisial NK.

Kabag Humas RS Polri AKBP Kris mengatakan, sampai kini belum ada permintaan autopsi dan identifikasi, terkait jenazah NK yang diketahui tiba sekitar pukul 16.00 WIB di rumah sakit.

"Ya kita kan hanya ketempatan saja. Ya jika nanti penyidik minta dilakukan autopsi dan tindakan lainnya kita akan lakukan. RS Polri siap untuk itu (autopsi)," kata Kris saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (23/4/2017).

Tim Densus 88 Antiteror terlibat baku tembak dengan empat terduga teroris di depan PT Semen Merah Putih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Kamis siang. Empat terduga teroris itu diduga merupakan target operasi Densus 88 dari Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini