Sukses

Menko Puan: Persiapan Haji 2017 Banyak Kemajuan

Pemerintah menyatakan siap menjadikan ibadah haji 2017 ini lebih baik dibanding sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Persiapan pelaksanaan Ibadah Haji 2017 terus dimatangkan dengan progres yang menggembirakan. Pemerintah menyatakan siap menjadikan ibadah haji tahun ini lebih baik dibanding sebelumnya.

"Penyelenggaraan ibadah haji memiliki kompleksitas tinggi, sehingga kita harus terus mematangkan persiapan. Tapi secara umum kita sudah lakukan banyak kemajuan," ujar Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Haji tahun 2017 di Kantor Menko PMK, Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Rapat Persiapan Penyelenggaraan Haji 2017 dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan sejumlah pejabat di beberapa kementerian/lembaga terkait.

Puan menjelaskan, laporan persiapan pelaksanaan haji tahun ini sudah menunjukkan banyak kemajuan. Misalnya pendaftaran lebih sederhana menjadi dua tahap dari sebelumnya tiga tahap. Selain itu, rute haji juga lebih efisien karena sudah dapat izin mendarat tidak hanya di Jeddah tapi sekarang juga di Madinah.

Kemajuan lain, kata Puan, adalah soal peningkatan kenyamanan asrama haji. Karena semua hotel bagi jemaah Haji Indonesia setingkat hotel bintang tiga. Kemudian lokasinya juga hanya 6 wilayah saja sehingga jemaah haji Indonesia tak tercerai berai.

"Kemajuan juga terjadi soal pengangkutan jemaah antar perhajian, di mana transportasi bus bisa stand by 24 jam, sehingga kalau datang ke masjid bisa terus tetap stand by," imbuh dia.

Puan menjelaskan, laporan soal konsumsi juga sangat baik karena sudah disiapkan jatah konsumsi itu 18 kali di Madinah dan 24 kali di Makkah. "Dengan demikian, bagi Jamaah Haji Indonesia ada makan malam, makan pagi dan makan siang," jelas Puan.

Dengan semua kemajuan ini, dia menegaskan pemerintah berkomitmen dan siap menjalankan ibadah haji 2017. Pada bagian lain, Puan menjelaskan survei BPS menunjukkan adanya peningkatan Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2016 menjadi 83,83 atau naik sebesar 1,16 point dibanding 2015 sebesar 82,67.

Ada sembilan kategori layanan yang disurvei BPS kepada jamaah haji. Meliputi layanan petugas kloter, layanan transportasi, layanan ibadah, layanan bus antarkota, layanan petugas non kloter, layanan lain atau layanan umum, layanan katering, layanan pemondokan, dan Layanan Bus Armina.

Puan menjelaskan, antisipasi dilakukan dalam pelaksanaan ibadah haji 2017 mengingat ada penambahan Kuota Haji 2017. Jumlah kuota haji 2017 sendiri telah ditetapkan sebanyak 221.000, meliputi kuota haji reguler sebanyak 204.000 dan kuoya haji khusus 17.000.

Kuota haji reguler terdiri atas kuota jemaah haji regular sebanyak 202.518 orang dan kuota petugas haji daerah sebanyak 1.482 orang. Sedangkan kuota haji khusus terdiri atas kuota jemaah sebanyak 15.663 orang dan kuota petugas sebanyak 1.337 orang.

"Jumlah kuota Indonesia sebelum adanya pembangunan Masjidil Haram sebanyak 211 ribu jemaah atau berkurang 20 persen menjadi 168.800 orang. Namun tahun ini, jumlah kuota Indonesia Indonesia dikembalikan seperti semula yang disertai dengan jumlah tambahan kuota sehingga menjadi 221 ribu jemaah," papar Puan.

Tambah Kloter

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, tahapan pendaftaran haji memang susah lebih pendek dari sebelumnya tiga tahap menjadi dua tahap.

"Sekarang kalau daftar haji, cukup datang ke bank penerima setoran, ada 17 bank penerima setoran setor lalu setor Rp 25 juta sebagai biaya pendaftaran awal. Kemudian bukti setoran dibawa ke kantor kementerian agama di kabupaten/kota untuk dapat nomor kursi dan waktu kapan akan berangkat berhaji. Jadi cukup dua tahap saja," jelas Lukman.

Dia juga menjelaskan jumlah kloter haji 2017 juga mengalami penambahan seiring meningkatnya jumlah kuota haji tahun ini. "Kalau tahun lalu jumlah kloter 385, maka tahun ini sekitar 505 kloter. Dengan demikian petugas haji juga perlu ditambah," imbuh Lukman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini