Sukses

IMF Menanyakan Kondisi Perekonomian Indonesia ke Aprindo

IMF dan Aprindo mengelar pertemuan tertutup membahas kondisi perekonomian Indonesia. Perusahaan tetap beroperasi, meski ongkos produksi meningkat.

Liputan6.com, Jakarta: Perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) Paul Heytens menggelar pertemuan tertutup dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Senin (11/2). Tujuannya, untuk mencocokkan data kondisi perekonomian dari pemerintah dengan data dari para pelaku ekonomi. "IMF ingin mendapatkan data langsung dari Aprindo," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Aprindo Hari Darmawan di Jakarta.

Hari menjelaskan, berdasarkan data pemerintah, asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2002 adalah empat persen. Kenyataannya, pertumbuhan pada tahun itu hanya sebesar 3,5 persen. Karena itulah, IMF ingin mencari kepastian mengenai kemampuan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka waktu dua hingga tiga tahun mendatang.

Heytens mengakui, IMF masih mengkhawatirkan kondisi sejumlah perusahaan di Indonesia yang masih belum stabil. Menurut dia, hal ini disebabkan peningkatan jumlah pengangguran dan penurunan nilai eskpor ke berbagai negara. Misalnya, Amerika Serikat yang menjadi negara utama tujuan ekspor Indonesia. Kondisi itu itu dibenarkan Aprindo. Menurut Hari, ongkos produksi memang meningkat hingga 40 persen. Namun ia menegaskan, kondisi tersebut tak akan membuat kalangan Aprindo menghentikan usaha.(MTA/Olivia Rosalia dan Arrie Trisna)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini