Sukses

Mesin Partai Jadi Kekuatan Penentu untuk Menangkan Ahok-Djarot

Tim pemenangan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menilai mesin partai pendukung merupakan kekuatan memenangkan Pilgub DKI.

Liputan6.com, Jakarta Eva Kusuma Sundari, Tim pemenangan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menilai mesin partai pendukung merupakan kekuatan memenangkan Pilgub DKI 2017. Eva mengklaim, tokoh besar tidak akan berpengaruh signifikan dalam mendongkrak suara pemilih.

"Ini beda dengan pilkada di luar Jakarta yang figur itu dominan faktornya. Kalau di kita, enggak bisa begitu. Ini riset dan ilmiah ya, di pilkada DKI ini kekuatan utama adalah mesin politik, bukan figur, bukan elite," ujar Eva.

Eva mencontohkan kasus kekalahan pasangan calon gubernur dan wakilgubernur Jakarta Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli pada 2012. Saat itu, keduanya berhadapan dengan pasangan pendatang baru, yaitu Joko
Widodo-Ahok.

"Kamu ingat Fauzi Bowo didukung delapan partai lawan PDIP sama Gerindra yang enggak ada kursi (di DPRD). Tapi kan mesin partai jalan. Yang putaran satu kemarin juga kelihatan kan, mas Agus banyak
partainya, tapi ya tergantung mesin politiknya," beber dia.

Menurut pengamat politik asal Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun, mesin partai merupakan hal penting. Menurutnya, mesin partai sangat dibutuhkan guna memenangkan paslon dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Sebab, kata dia, mereka itu merupakan ujung tombak partai dalam memaparkam visi dan misi calonnya ke masyarakat. "Peran mesin partai itu sangat penting dalam memenangkan
paslon di Pilkada," ujarnya.

Berbicara mengenai mesin partai, baru-baru ini Partai Nasdem mengungkapkan akan terus bersinergi dengan para partai pendukung Ahok-Djarot untuk memenangkan pasangan tersebut dalam Pilkada DKI
2017. Sekjen Nasdem, Nining Andre Saleh menyatakan bahwa hal tersebut merupakan komitmen partai sejak awal.

"Kami bersinergi dengan seluruh partai pendukung untuk memanfaatkansisa waktu ini dengan bekerja keras dan cerdas agar keinginan kita untuk Ahok-Djarot memimpin DKI di 2017-2022 bisa dicapai dengan baik," kata Nining kepada wartawan di Kantor DPP Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat 17 Maret 2017.

Sejumlah sekjen dan politisi dari partai pendukung Ahok-Djarot telah melakukan pertemuan di kantor DPP Golkar. Mereka secara khusus melakukan evaluasi dan menyusun strategi untuk memenangkan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI putaran kedua.

"Kita menyadari bersama kemenangan pak Ahok dan pak Djarot akan memperkuat pemerintahan pak Jokowi-JK," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Selain Nining dan Hasto, pertemuan ini dihadiri pula oleh Setya Novanto, sekjen Hanura Sarifuddin Suding, Ketua DPP PPP Djan Faridz, sekjen Partai Golkar Idrus Marham, sekretaris tim pemenangan Ace Hasan Syadzily, dan sejumlah politisi lain seperti Ade Komarudin dan Humphrey Djemat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.