Sukses

Upacara Militer Iringi Jenazah KH Hasyim Muzadi Menuju Depok

Gus Solah mengajak seluruh umat muslim untuk mendoakan dan memaafkan kesalahan almarhum Hasyim Muzadi.

Liputan6.com, Jakarta - Upacara militer mengiringi keberangkatan jenazah KH Hasyim Muzadi dari Ponpes Al-Hikam Malang, Jawa Timur, menuju Depok, Jawa Barat. Pangdam V Brawijaya Mayjend I Made Sukadana memimpin upacara militer itu.

Personel TNI Angkatan Darat mengangkat peti jenazah mantan Ketua Umum PBNU itu menuju ambulans sebelum diberangkatkan. Ini sebagai bentuk penghormatan terakhir pada anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) tersebut. Pihak keluarga besar dan santri turut mengiringi di belakang peti itu.

Di depan Masjid Al-Gozali kompleks Ponpes Al-Hikam Malang, KH Solahudin Wahid atau Gus Solah melepas keberangkatan jenazah. Jenazah tepat diberangkatkan menuju Depok usai salat zuhur.

"Kita di sini untuk melepas almarhum. Kita semua kehilangan tokoh besar yang tak berhenti memikirkan bangsa," kata Gus Solah saat melepas keberangkatan jenazah Hasyim Muzadi di Malang, Jawa Timur Kamis (16/3/2017).

Gus Solah mengajak seluruh umat muslim untuk mendoakan dan memaafkan kesalahan almarhum. Disela iring-iringan jenazah itu, kalimat tauhid terus dilantunkan santri dan para pelayat.

Jenazah Hasyim Muzadi diberangkatkan melalui Lanud Abdurahman Saleh Malang menuju Pangkalan Halim Perdanakusuma Jakarta. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Ponpes Al-Hikam Depok untuk dimakamkan sesuai wasiat almarhum semasa hidup.

Meski jenazah telah diberangkatkan, para pelayat terus berdatangan. Tenda berukuran kurang lebih 25 meter terpasang di halaman kediaman almarhum. Para pelayat itu disarankan menjalankan salat gaib di masjid dalam komples ponpes.

Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi wafat pada usia 73 tahun. Dia mengembuskan napas terakhirnya di Malang, Jawa Timur pada Kamis pagi ini pukul 06.15 WIB.

Rencananya, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan memimpin upacara pemakaman KH Hasyim Muzadi yang berlangsung pukul 14.00 WIB.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini