Sukses

Baginda Dahlan Abdullah Orang Pertama Kenalkan Indonesia ke Dunia

Niniek mengatakan Baginda Dahlan sangat pantas diberikan gelar pahlawan nasional, sebab dia pernah menjabat sebagai Duta Besar di Irak.

Liputan6.com, Jakarta - Perjuangan tokoh perintis kemerdekaan RI, pejuang pendidikan, yang juga diplomat perintis Indonesia asal Pariaman, Sumatera Barat, H Baginda Dahlan Abdullah disimposiumkan Rabu 15 Maret sebagai pahlawan nasional.

Staff ahli Menteri Luar Negeri Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Ninik Kun Naryatie memberikan apresiasi, terhadap pemberian gelar pahlawan nasional kepada H Baginda Dahlan Abdullah. Menurut dia, Baginda Dahlan merupakan sosok yang berjasa bagi bangsa Indonesia, khususnya bidang diplomasi.

"Baginda Dahlan adalah orang yang berjasa di bidang diplomasi. Tentu saja di bidang luar negeri, akan sangat beruntung apabila usulan (pemberian gelar pahlawan) diluruskan bersama," kata Niniek yang ditemui pada acara simposium di Gedung Caroka Loka, Jakarta Selatan, Rabu 15 Maret 2017.

Niniek mengatakan Baginda Dahlan sangat pantas diberikan gelar pahlawan nasional, sebab dia pernah menjabat sebagai Duta Besar di Irak sekitar 1950. Selain itu, dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang memperkenalkan kata-kata 'Indonesia' di luar negeri.

"Beliau (Dahlan Abdullah) yang pertama kali menggunakan 'We Indonesia'. Di sinilah peran diplomasi publik yang memperkenalkan kata-kata 'Indonesia' di luar negeri," ujar dia.

Niniek juga mengatakan dengan menyematkan gelar pahlawan nasional kepada Dahlan Abdullah, Indonesia dapat dipandang lebih kuat sebagai negara yang cukup berjuang melalui peran-peran dari Dahlan Abdullah, selama merintis kemerdekaan Indonesia.

Dalam Simposium Nasional H Baginda Dahlan Abdullah dihadiri pembicara kunci Dr Harry Poeze dari Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde [Kitlv] Leiden, Belanda. Selain itu, Guru Besar Sejarah UI Prof Dr Susanto Zuhdi, Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Padang dan Universitas Andalas Prof Dr Mestika Zed, serta Guru Besar Universitas Andalas Prof Dr Phil Gusti Asnan.

Simposium ini juga dihadiri peneliti sekaligus penulis buku berjudul H Baginda Dahlan Abdullah dari Universitas Leiden, Belanda Dr Suryadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini