Sukses

Jadi Pembicara di India, Wiranto Ungkap Cara RI Basmi Teroris

Wiranto mengatakan ada dua pendekatan yang dilakukan pemerintah RI dalam mencegah aksi terorisme

Liputan6.com, New Delhi - Menko Polhukam Wiranto menjadi pembicara dalam acara Konferensi Anti-Terorisme yang digelar di New Delhi, India hari ini. Dalam kesempatan itu, Wiranto menekankan pentingnya kerjasama lintas negara dalam mengantisipasi ancaman teroris.

"Ancaman itu seharusnya menjadi pengingat kita, bahwa kita harus mempersiapkan diri serta tmelakukan segala daya upaya yang diperlukan guna mencegah dan melawan kejahatan yang luar biasa ini," ujar Wiranto, Kamis (15/3/2017).

Wiranto menyebutkan, bahwa tantangan ke depan, adalah menerapkan berbagai strategi menangkal teroris, seperti memperkuat aturan hukum, mengontrol perbatasan, serta pertukaran informasi antar-negara asal, transit, dan negara tujuan.

Menurut  Wiranto, pertemuan seperti konferensi ini dapat menjadi pemersatu berbagai negara untuk melawan teroris. "Harapan saya, semua keinginan, perspektif, program dan rencana-rencana dalam melawan teroris dapat terus terealisasikan," ujar Wiranto di lansir Antara.

Mantan Ketua Umum Partai Hanura itu mencontohkan, bagaimana pengalaman Indonesia merespons berbagai ancaman dan aksi teror yang berdatangan. Dia menjelaskan, ada dua pendekatan yang dilakukan untuk mengantisipasi aksi teror.

"Dua pendekatan, yakni pendekatan keras dan lembut atau persuasif. Dalam pendekatan keras kami memburu grup-grup teroris, memecah mata rantai mereka, dan melakukan penegakan hukum yang terus menerus," ujar dia.

Hasilnya dapat terlihat dengan tewasnya para gembong pimpinan teroris di Indonesia, seperti gembong teroris asal Malaysia Nurdin M Top dan Dr Azahari. Dan terakhir kelompok Santoso yang bersembunyi di kawasan hutan Poso.

"Ini menunjukan bahwa Indonesia tidak pernah mentoleransi adanya teroris, dan kami berkomitmen untuk mengejar hingga kelompok terakhir," tegas Wiranto.

Selain menggunakan pendekatan keras, Menurut Wiranto pendekatan persuasif juga dilakukan unutk mencegah aksi terorsi, pendekatan tersebut selama ini dikenal dengan program deradikalisasi yang dijalankan oleh Badan Nasional Penanganan Teroris (BNPT).

"Untuk melawan propaganda, kita harus menggunakan narasi yang efekktif untuk melawan propaganda mereka dan juga penting untuk  mencegah mereka untuk mendapatkan akses lebih terhadap cyber technology," papar Wiranto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura dan kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
    Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura dan kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan

    Wiranto