Sukses

Pimpinan DPRD Bahas Kelanjutan Pembangunan MRT Fase II

Dana yang harus bergulir dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI akan mencapai Rp 800 miliar setiap tahunnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menerima undangan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono untuk melihat langsung proyek Mass Rapid Transit (MRT) Fase I di kawasan Setiabudi, Jakarta Pusat.

Dengan melihat kondisi pembangunan proyek raksasa itu, tentu menjadi pertimbangan lanjut tidaknya penyetujuan penambahan jalur MRT Fase II yang memakan anggaran besar itu.

"Akan mendalami, mengacu pada permasalahan besar anggaran sampai ke Ancol Rp 11,9 triliun. Kalau memang ini diperlukan, kita teruskan. Kalau nggak diperlukan, kita akan lakukan pendalaman-pendalaman," tutur Prasetio di lokasi, Selasa (14/3/2017).

Jika dirinci, Prasetio menyebut bahwa dana yang harus bergulir dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI akan mencapai Rp 800 miliar setiap tahunnya. "Di sini pertanyaannya efisien nggak?" jelas dia.

Untuk itu, pendalaman DPRD DKI akan dilakukan dengan matang. Setelah peninjauan tersebut, pihaknya akan langsung menggelar rapat pimpinan. "Kita habis ini langsung rapat pimpinan lagi," ujar pria yang biasa disapa Pras itu.

Hanya saja memang, kata Pras, proyek MRT dianggap perlu untuk meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta. Dengan transportasi yang efisien dan bebas dari macet, maka produktivitas masyarakat Ibu Kota tentunya dapat meningkat.

"Kalau saya lihat gini positif. Kita perlu kok bagaimana mengurai macet di Jakarta. Kalau enggak punya terobosan-terobosan seperti ini, berapa tahun kita pengen punya MRT. Baru hari ini saya hadir sampai melihat ke bawah. Kaya mimpi," pungkas Pras.

Dalam kunjungan peninjauan MRT Fase I itu hadir pula jajaran SKPD seperti Kepala Badan Pencatatan Keuangan Daerah DKI Jakarta Heru Budihartono, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik DKI Dian Ekowati, dan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.