Sukses

JK: Klub Mantan Presiden Bisa Beri Masukan ke Pemerintah

Klub mantan presiden ini adalah ide dari SBY.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, jika nantinya klub mantan presiden dibentuk, diharap bisa memberi masukan kepada presiden yang tengah menjabat untuk masalah-masalah terkini yang dihadapi oleh pemerintah.

Ditemui seusai meresmikan Gedung-E Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (RS PMI) Bogor, dia mengatakan, para mantan presiden dan wakil presiden tersebut merupakan orang-orang yang bijak dan punya pengalaman dalam menghadapi berbagai persoalan.

"Begitu ada masalah yang rumit, mantan-mantan presiden itu negarawan, berkumpul dan memberi saran kepada presiden," kata Jusuf Kalla, di Bogor, Jawa Barat seperti dikutip dari Antara, Sabtu (11/3/2017).

Wacana untuk membentuk Klub Mantan Presiden tersebut mengemuka setelah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Presiden Joko Widodo pekan lalu. SBY menyebutkan bahwa klub tersebut berguna untuk menjalin silaturahmi.

Pria yang kerap disapa JK ini menambahkan, memang kontribusi dari klub mantan presiden tersebut tidak terlalu banyak. Peran dari para mantan presiden dan wakil presiden tersebut hanya sebagai pemberi masukan kepada pemerintahan yang berjalan.

"Biasanya itu tidak terlalu banyak kontribusinya. Kalau ada masalah-masalah penting di republik ini, dibutuhkan orang yang bijak dan punya pengalaman. Kita berkumpul, itu yang terjadi di Amerika Serikat," ujar JK.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginginkan ada semacam klub yang mewadahi komunikasi antara presiden dengan para mantan pemimpin negeri ini. Hal tersebut disampaikan saat melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Dengan adanya wadah itu, lanjut SBY, tidak perlu ada miskomunikasi dan misinformasi antara pemimpin bangsa dan mereka yang pernah memimpin bangsa ini.

SBY mengaku bersyukur dan bergembira mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi setelah Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan meminta pertemuan tersebut dijadwalkan kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini