Sukses

Wakil DPRD DKI: Anggaran MRT Buang-Buang Dana APBD

Daripada dana APBD dihabiskan untuk MRT, lebih baik bangun rumah sakit di mana-mana.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menjelaskan tujuan pembentukan panitia khusus (pansus) Mass Rapid Transit atau MRT. Pansus ini akan mengawasi penggunaan anggaran pembangunan MRT yang dinilai terlalu besar karena adanya perubahan rute jalur Bundaran HI yang tadinya hingga Kampung Bandan menjadi lebih panjang hingga Ancol Timur.

Menurut pria yang akrab disapa Sani ini, pembentukan pansus ini bukan bertujuan untuk menghalangi pembangunan fasilitas transportasi massal itu. Namun, dia menilai biaya Rp 11 triliun yang dikeluarkan untuk pembangunannya terlalu mahal. Apalagi, saat ini juga sudah terdapat transportasi massal seperti Kereta Rel Listrik (KRL).

"Saya kira Rp 50 milliar itu cukup, ini Rp 11,7 triliun dengan cicilan selama 40 tahun. Ini yang benar saja, akal sehatnya di mana pakai menghambur-hamburkan anggaran seperti itu," kata Sani di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2017.

Selain itu, Sani mengatakan pembentukan pansus sudah berdasarkan tata tertib yang ada. "Jadi kalau enggak dibentuk malah kesalahan ini. Dengan ini kita dapat duduk bersama, silahkan Pemprov bagaimana penjelasannya, karena menurut kita ini ada kejanggalan, semacam over value dalam budget utang MRT," papar dia.

Selanjutnya, politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan seharusnya proyek MRT ini dapat memaksimalkan lokasi di Kampung Bandan.

"Waktu itu peraturan daerah (Perda) Tata Ruang dan studi Bappenas dulu seharusnya sudah ditetapkan. Tapi kenapa itu dibatalkan," tutur dia.

Bahkan, Triwisaksana menegaskan jika Pemprov tidak dapat memberikan penjelasan, kemungkinan kecil untuk disetujui.

"Dana ini hampir 1/5 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Lebih baik kita bangun rumah sakit di mana-mana," pungkas dia.

Sementara di lokasi yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyatakan bahwa pimpinan DPRD DKI Jakarta belum pernah melihat secara langsung pengerjaan proyek MRT di bawah tanah.

"Mungkin lebih baik kita bersama-sama ke sana sambil memberikan pemahaman terkait rencana ini. Karena investasi luar biasa besar ini sangat penting," kata Sumarsono.

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pembangunan MRT tidak akan cepat selesai jika terus mempersoalkan hal yang remeh-temeh. Selanjutnya, dia meminta DPRD DKI dan Pemprov untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.