Sukses

JK Pamer Universitas Islam Internasional ke Dewan Negara Oman

Yahya menyampaikan pada JK, bahwa dia ingin hubungan Indonesia dan Oman terus ditingkatkan pada masa mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima kunjungan kehormatan Ketua Dewan Negara Oman, Yahya Mahfoodh Al Manthri, usai menghadiri Peresmian Pembukaan Indian Ocean Rim Association (IORA).

Dalam kesempatan itu, Yahya mengaku ingin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara yang telah berlangsung sejak dibukanya hubungan diplomatik pada 1978. 

"Saat ini sudah ada penerbangan Oman Air sebanyak tujuh kali seminggu yang melayani Muscat-Jakarta," kata Yahya di Jakarta, Selasa (7/3/2017).

Bukan hanya itu, dia juga menuturkan, kerja sama juga ditingkatkan, salah satunya dalam penyelesaian konflik di wilayah Yaman dan Suriah, juga upaya mengembangkan Islam yang toleransi dan mengembangkan pluralisme.

Terkait hal itu, JK menuturkan, memang kerja sama Indonesia-Oman bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga meningkatkan dalam hal pertahanan.

"Kerja sama sangat penting tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang pertahanan keamanan," ungkap Wapres

Dalam pertemuan itu, JK juga menyampaikan rencana pemerintah Indonesia yang akan mendirikan Universitas Islam Internasional di Jakarta.

JK menjelaskan, didirikannya universitas tersebut bertujuan untuk siar Islam yang toleran dan moderat. "Kami ingin ada pertukaran pemikiran tentang Islam yang moderat dan kami mengundang para pengajar dari seluruh dunia," jelas JK.

Pemerintah saat ini tengah membangun Universitas Islam berskala internasional di kawasan Cimanggis, Depok. Rencanyanya, kegiatan akademik di universitas tersebut akan dimuilai pada 2018.

Cendikiawan Muslim Komaruddin Hidayat yang terlibat dalam pembangunan universitas itu mengatakan, salah satu pertimbangan pendirian Universitas Islam Internasional adalah, bagaimana Islam di Indonesia yang dikenal moderat bisa berkontribusi pada dunia.

"Justru banyak yang menyarankan pusat studi Islam di Indonesia dengan mendatangkan profesor-profesor bagus, kemudian mahasiswa asing dan juga mahasiswa Indonesia untuk belajar di sini," kata mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini