Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden BJ Habibie menegaskan Indonesia tidak bisa berkembang tanpa adanya pluralisme. Hal ini disampaikannya dalam acara Diskusi Bersama B.J Habibie, Sabtu (4/3/2017).
"Agama itu baru ada 5000 tahun, budaya lebih dari itu umurnya," kata Habibie di sela acara diskusi yang berlangsung kediamannya, Jalan Patra Kuningan, Jakarta, seperti dilpaorkan reporter SCTV, Realino Oscar.
Baca Juga
Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Ucapkan Selamat untuk Presiden Terpilih Prabowo, Doakan Masyarakat Indonesia Kian Maju Sejahtera
Arab Saudi Menggelontorkan Rp627 Miliar untuk Bantu Pengungsi Palestina
Raja Salman Beri Hadiah Ramadhan 2024 untuk Indonesia 100 Ton Kurma, Kemenag: InsyaAllah Berkah
Menurut Habibie, bangsa Indonesia membutuhkan kemajemukan. Dengan kemajemukan tersebut, lanjut dia, justru bangsa ini bisa berkembang.
Advertisement
"Tidak bisa bangsa ini berkembang, tanpa bangsanya yang plural," tegas dia.
Pluralisme, lanjut Habibie, dimulai dari keluarga yang sejahtera.
Hal senada juga disampaikan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud. Menurut Raja Arab ini, plurisme bukanlah sesuatu hal yang harus diperangi.
Apalagi dengan menggunakan agama sebagai alat memerangi pluralisme tersebut. Justru, yang diperlukan adalah bersatunya umat seluruh agama untuk memerangi radikalisme.
"Semua agama berusaha untuk menjaga hak-hak manusia dan kebahagiaan mereka. Karenanya penting untuk memerangi radikalisme dan ekstremisme yang ada," ungkap Raja Salman dalam pertemuan tokoh lintas agama di Jakarta, Jumat, 3 Maret 2017.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.