Sukses

Demi Cinta, Ridwan Kamil Rela Utang Jaga Peninggalan Bung Karno

Ridwan Kamil mengaku kemerdekaan bangsa Indonesia ini bukanlah pemberian. Tapi perjuangan jiwa dan raga para pendahulu, termasuk Bung Karno.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku sangat mencintai Presiden Pertama RI Sukarno. Bahkan ia tak segan mengatakan, cintanya tersebut tak main-main. Ridwan Kamil menuturkan, kecintaan terhadap pria yang akrab disapa Bung Karno itu karena ideologinya.

Selama tiga tahun memimpin Kota Kembang, setidaknya dua hal besar terkait Bung Karno yang telah ditorehkannya. Pertama, penamaan jalan dengan nama Soekarno saja.

"Untuk pertama kalinya, kami punya jalan khusus namanya Ir. Sukarno. Selama ini, Sukarno selalu ditandem dengan Bung Hatta. Sesuatu yang baik, tapi sebenarnya mengecilkan. Saya datang ke sebuah SMA, disangkanya Sukarno Hatta itu satu orang. Sukarno bin Hatta," kata Ridwan Kamil dalam acara penutupan Rakernas Repdem, ormas sayap PDIP di Hotel Grand Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 4 Maret 2017.

Kemudian, bekas sel Sukarno di Jalan ABC Bandung yang dikenal dengan sebutan Banceuy. Ridwan Kamil mengaku, bekas sel itu kondisinya sempat sangat tidak terawat sebelum akhirnya ia ubah menjadi monumen bersejarah.

Padahal, kata pria yang akrab disapa Emil ini, bekas sel itu aset Provinsi Jawa Barat. Namun dana APBD Jawa Barat tak kunjung cair, akhirnya saking cintanya kepada Bung Karno, ia merogoh kocek pribadi. Sebab menurutnya, tidak mungkin APBD kota dipergunakan untuk memperbaiki aset provinsi.

"Saya urunan. Saya iuran dari uang pribadi, pematungnya juga uang pribadi, saya curhat sedikit masih terhutang sampai hari ini. Tapi saya tidak mau menyerah," ujar dia.

Emil menambahkan, kemerdekaan bangsa Indonesia ini bukanlah pemberian. Tapi perjuangan jiwa dan raga para pendahulu, termasuk Bung Karno yang harus mendekam di dalam sel Banceuy berukuran 2,5 x 1,5 meter.

"Pelajarannya adalah fisik boleh dipenjara, tapi pikiran harus tetap merdeka," tandas Ridwan Kamil.
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini