Sukses

7 Fakta Unik Keluarga Raja Salman dan Sistem Monarki Arab Saudi

Ada sejumlah kebiasaan negara monarki pada umumnya yang tak dianut oleh negara tempat Raja Salman memerintah ini.

Liputan6.com, Jakarta - Raja Salman bin Abdulazis al-Saud‎ mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Selama sembilan hari, Raja Arab Saudi itu bersama rombongan besarnya akan menghabiskan waktu di Jakarta dan Bali.

Arab Saudi adalah negara berbentuk kerajaan yang tergolong baru dibandingkan dengan negara monarki lainnya yang telah berusia ratusan tahun. Berdiri pada 23 September 1932, Arab Saudi sudah memiliki tujuh orang raja.

Namun, dibandingkan dengan negara kerajaan lainnya, Arab Saudi punya keunikan tersendiri. Ada sejumlah kebiasaan negara monarki pada umumnya yang tak dianut oleh negara di Jazirah Arab ini. Berikut tujuh keunikan di antaranya:

1. Selain sebagai Kepala Negara, Raja Arab Saudi juga memiliki peran sebagai Perdana Menteri, Panglima Angkatan Perang, penjaga dua tempat suci (Mekah dan Madinah), mengangkat dan memberhentikan Dewan Menteri, serta menafsirkan hukum Arab Saudi.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud bersama Presiden Joko Widodo saat berada di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/2). Pemerintah Arab berencana akan menanamkan investasi senilai Rp300 triliun di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2. Raja Faisal atau raja ke-3 Arab Saudi (1964-1975) yang pernah berkunjung ke Indonesia 47 tahun silam bukan kakek dari Raja Salman seperti banyak disebut-sebut, melainkan kakak Raja Salman dari ibu yang berbeda.

3. Calon pengganti Raja atau Putra Mahkota Arab Saudi dipilih langsung oleh Raja yang sedang berkuasa, jadi bukan merunut pada keturunan yang berjenjang, dari ayah ke anak, cucu dan seterusnya.

4. Enam Raja Arab Saudi yang memerintah sejak 1953 hingga saat ini (Raja Saud, Raja Faisal, Raja Khalid, Raja Fahd, Raja Abdullah dan Raja Salman) adalah anak dari raja pertama sekaligus pendiri Arab Saudi, yaitu Raja Abdul Aziz.

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Nayef. (albawaba.com)

5. Pangeran dari keluarga Ibnu Saud yang terpilih menjadi putra mahkota akan mendapat jabatan sebagai wakil atau deputi perdana menteri. Selain itu, putra mahkota juga akan menjadi raja bila raja yang sedang berkuasa meninggal dunia. Saat ini yang menjadi putra mahkota sekaligus Deputi Perdana Menteri Arab Saudi adalah Pangeran Mohammed bin Nayef, yang merupakan anak Nayef bin Abdulaziz, kakak Raja Salman.

Silsilah Keturunan Raja Arab Saudi. (Ist)

6. Munculnya Pangeran Mohammed bin Nayef (57) sebagai putra mahkota telah menggeser garis pewaris tahta Kerajaan Arab Saudi yang selama ini dipegang oleh putra Abdul Aziz. Untuk kali pertama, cucu mendiang Raja Abdul Aziz menjadi pewaris tahta atas penunjukan langsung Raja Salman.

Putra Terakhir Raja Abdul Aziz, Pangeran Muqrin yang sempat menjadi Putra Mahkota saat Raja Abdullah berkuasa. (arabianbusiness.com)

7. Pada 2014 Raja Abdullah menunjuk Pangeran Muqrin (71) sebagai wakil putra mahkota, sedangkan Pangeran Salman menjadi putra mahkota. Pangeran Muqrin sendiri merupakan anak terakhir dari pendiri Arab Saudi Raja Abdul Aziz.

Namun, setelah Raja Abdullah wafat pada Januari 2015, Raja Salman yang naik takhta menggantikan Putra Mahkota Pangeran Muqrin dengan Pangeran Mohammed bin Nayef, cucu mendiang Raja Abdul Aziz.

Artinya, inilah kali pertama pewaris tahta Kerajaan Arab Saudi akan bergeser, jika selama ini dari garis keturunan anak kepada garis keturunan cucu. Saat ini, Pangeran Mohammed bin Nayef menjabat sebagai wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini