Sukses

Banjir Selfie Bersama Raja Salman

Keberadaan Raja Salman rupanya membuat Ketua DPR Setya Novanto grogi. Beberapa kali dia salah ucap saat pidato sambutan di depan Raja Arab.

Liputan6.com, Jakarta - Turun dari mobil limosin berpelat Saudi Arabia, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, langsung disambut hangat Ketua DPR Setya Novanto di Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.

Raja Arab Saudi yang didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam satu mobil itu tiba di Gedung DPR pada pukul 13.07 WIB. Dia langsung bersalaman serta cium pipi kanan dan kiri dengan Novanto.

Sang raja yang mengenakan jubah kebesaran dengan warna krem berlapis pinggiran emas itu, bersama Novanto langsung memasuki Gedung Nusantara 1, tempat Raja Salman berpidato di hadapan sekitar ratusan anggota DPR dan tamu udangan itu.

Raja Salman yang kini memasuki umur 81 tahun itu jalan berlahan menuju kursi. Langkah sang raja diambut antusias dan menjadi pusat selfie atau swafoto anggota DPR. Mereka berkerumun di kedua sisi jalan yang dilalui sang raja yang didampingi Setya Novanto.

Sebelum duduk di kursi, Ketua DPR memperkenalkan Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPD Muhammad Saleh kepada Raja Salman.

Setya Novanto juga menunjukkan bagian-bagian dari Gedung Nusantara, kemudian foto bersama Raja Salman. Keduanya lalu melambaikan tangan kepada anggota DPR/MPR dan DPD, serta tamu undangan.

Sampai di kursi, Raja Salman tak langsung berpidato. Ia lebih dulu menyaksikan film kunjungan kunjungan Raja Faisal ke Indonesia pada 1970. Kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan Ketua DPR menyampaikan pidato sambutannya.

Kedatangan Raja Salman rupanya membuat Novanto grogi. Beberapa kali dia salah berucap. Misalnya, saat mengucapkan sederet nama pangeran Arab Saudi, Novanto agak sedikit canggung.

Tak hanya itu, Novanto juga salah menyebut mantan Wakil Presiden Sutrisno sebagai wakil ketua DPR. Anggota dewan dan tamu undangan yang hadir pun riuh.

"Grogi-grogi dikit," Novanto seraya mesam-mesem, dan disambut riuh para hadirin, Jakarta, Kamis 2 Maret 2017.

Novanto mewakili DPR dan rakyat Indonesia menyampaikan selamat datang kepada Raja Salman beserta tombongan yang berjumlah sekitar 1.500 orang itu. Dia juga berterima kasih atas kuota haji yang dikembalikan dan ditambah hingga menjadi 221.000 orang.

"Sebagai negara berpenduduk muslim di Indonesia, penambahan kuota haji tersebut sangat berarti di Indonesia. Sebagaimana kita tahu antrean haji ada yang mencapai 25 tahun, bahkan ada yang wafat selama dalam penantian," ujar dia.

Karena itu, Novanto berharap, Raja Salman kiranya dapat menambahkan kuota haji untuk umat muslim di Indonesia. Sehingga antrean jemaah haji tidak sampai menunggu bertahun-tahun.

Di hadapan Raja Salman dan ratusan hadirin itu, Novanto juga menyinggung terkait kerja sama antara pemerintah RI dengan Arab Saudi terkait penanggulangan terorisme, dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di negeri kaya minyak itu.

Sementara, dalam pidato yang ditunggu-tunggu itu, Raja Salman berharap hubungan baik Arab Saudi-Indonesia yang sudah lama terjalin ini tetap terjaga.

"Saya senang, dengan hubungan baik (kedua negara)," kata Raja Salman, Gedung DPR, Jakarta, Kamis 2 Maret 2017.

Raja Salman mengatakan beberapa kerja sama atau MoU yang telah disepakati bersama pemerintah Indonesia, diharapkan bisa saling menguntungkan kedua negara.

"Dan beberapa kerja sama yang telah disepakati, terima kasih. Untuk kerja sama, saya serahkan kepada pemerintahan kami dengan pemerintah Indonesia," Raja Arab Saudi itu menandaskan.

Raja Salman hanya sebentar di Gedung DPR, sekitar 30 menit. Usai berpidato, dia menyempatkan diri berfoto bareng dengan sejumlah tokoh, di antaranya dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lantunan Tasbih

Setelah mengunjungi Gedung DPR, Raja Salman melanjutkan lawatan ke Masjid Istiqlal, di Jakarta Pusat. Tiba di masjid terbesar di Indonesia sekitar pukul 14.14 WIB, Raja Salman langsung disambut Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar di pintu masuk.

Seperti budaya di Arab Saudi, Raja Salman pun cium pipi kanan dan kiri dengan Nasaruddin. Sementara, lantunan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir terus menggema menyambut kedatangan sang raja.

Tak hanya Imam Besar Istiqlal, Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang itu rupanya ikut mendampingi Raja Salman menuju tempat salat. Jokowi didampingi Wamenlu A M Fachir dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin serta ahli tafsir Alquran Quraish Shihab.

Tiba di tempat salat, Raja Salman langsung menunaikan salat sunah tahiyatul masjid atau salat penghormatan masjid. Raja berumur 81 tahun itu salat dalam posisi duduk di kursi biru yang sudah disediakan, karena sudah tak kuat lagi berdiri lama.

Usai menunaikan salat, Raja Salman berjalan sejenak didampingi Presiden Jokowi dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Terlihat sang raja mendapat penjelasan tentang Masjid Istiqlal. Dia kemudian melambaikan tangan kepada jemaah yang telah lama hadir dan menanti kedatangan raja ketujuh Arab Saudi itu.

Tak kurang dari 14 menit Raja Salman berada di Masjid istiqlal. Tepat pukul 14.29 WIB, sang raja meninggalkan masjid dan melanjutkan kunjungan ke Istana Merdeka.

Sebelum meninggalkan Istiqlal, Raja Salman dan Jokowi sempat melambaikan tangan ke arah warga yang melihat dari saf paling belakang. Pekik takbir terdengar menggema ketika keduanya melambaikan tangan.

"Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar," seru warga.

Kedatangan Raja Salman di Istiqlal ada sedikit kekecewaan dari warga yang ingin melihat raja. Mereka dilarang masuk ke masjid oleh Paspampres demi keamanan sang raja.

3 dari 3 halaman

Pohon Ulin

Tiba di Istana Merdeka pukul 14.42 WIB, Raja Salman langsung bertemu dengan para alim ulama dan petinggi ormas. Presiden Jokowi mengucapkan selamat datang kepada para ulama di Tanah Air yang hadir bersama Raja Salman.

"Kita dapatkan kehormatan untuk bertukar pikiran dengan Raja Salman tentang masalah masyarakat Islam di dunia," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi juga mengatakan, atas nama muslim di Indonesia, menyampaikan terima kasih atas tambahan kuota haji Indonesia dari 168 ribu menjadi 211 ribu mulai 2017.

"Artinya, ada tambahan 43 ribu ditambah lagi 10 ribu jemaah haji. Total tambahan 53 ribu. Saya berharap pelaksanaan penambahan haji berjalan baik dan lancar," kata dia.

Jokowi lalu mempersilakan Raja Salman menyampaikan sambutannya dalam dialog tertutup itu. Beberapa organisasi keagamaan Indonesia yang ikut dalam dialog dengan Raja Salman di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Islam Indonesia (Persis).

Usai berdialog, Raja Salman bersama Jokowi melanjutkan acara penanaman pohon ulin atau kayu besi. Menumpangi golf car, Jokowi mengantar raja ke halaman Istana. Sejumlah menteri Arab Saudi dan Kabinet Kerja juga turut menyaksikan penanaman ini.

Tiba di lokasi, Raja Salman langsung menanam sebatang pohon tanaman khas Kalimantan itu setinggi sekitar satu meter. Bibit pohon ulin itu diangkat Jokowi dibantu dua paspampres. Sementara, Raja Salman menguruk tanaman itu dengan tanah memakai sekop.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, pohon ulin melambangkan kekuatan hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi. Diharapkan hubungan RI dan Arab Saudi semakin erat.

"Pohon ulin itu makin kena air dan panas akan makin kuat," kata Pramono, sebelum kunjungan Raja Salman.

Dia menyebutkan, pohon ulin merupakan pilihan Presiden Jokowi sendiri. "Saat kunjungan ke Maluku, Bapak berdiskusi mengenai kayu hitam (kayu ulin) dengan Gubernur Maluku dan Pangdam Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo," ujar Pramono.

Usai menanam pohon ulin, Raja Salman meninggalkan Istana Merdeka, menuju hotel tempat dia menginap di Hotel Raffles Kuningan, Jakarta Selatan, untuk beristirahat.

Usai mengantar Raja Salman di halaman Istana Merdeka, Jokowi didampingi Menag Lukman Hakim langsung menyiram pohon ulin tersebut, menggunakan gayung yang terbuat dari batok kelapa itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini