Sukses

Wagub Djarot Izinkan PKL Berjualan di Kalijodo, Asalkan...

Wakil Gubernur DKI Djarot menjelaskan penempatan PKL di Kalijodo tidak bersifat permanen.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, kini telah berubah wajah. Lokasi yang dulunya sebagai tempat prostitusi kini disulap menjadi Ruang Tata Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Perubahan tersebut mengundang banyak warga untuk mengunjungi lokasi yang memiliki fasilitas olahraga tersebut. Selain itu, juga melirik para pedagang kaki lima (PKL) untuk mencoba mengais rezeki di sana.

Wakil Guberbur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku akan mengizinkan para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di kawasan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo. Namun begitu, ada syarat yang harus dipenuhi para pedagang.

"Sudah saya minta Dinkes dan BPOM untuk ngecek makanan di situ. Boleh mereka berjualan di Kalijodo tapi diperiksa. Tidak hanya di Kalijodo di sekolah saja kita periksa," ujar Djarot di Balai Kartini Jakarta Selatan, Selasa (28/02/2017).

Kendati diperbolehkan, Djarot menjelaskan penempatan PKL tidak bersifat permanen. Mereka terlebih dahulu akan didata dan ditata sehingga akan beraturan.

"Hasil rapat pimpinan kemarin didata siapa yang berjualan di situ. Sehingga menetap itu kita kasih semacam tanda dia dijual di situ," kata Djarot.

Selain itu, pedagang yang ingin berjualan di kawasa Kalijodo harus terlebih dahulu diperiksa makanan dam minumannya. Hal ini untuk melindungi masyarakat dari bahan-bahan baku makanan yang berbahaya.

"Kita periksa makananya begitu ketahuan mengandung bahan-bahan berbahaya seperti, formalin, rhodamin, boraks, danpewarna kain langsung tidak dibolehkan berjualan," sambung Djarot.

Djarot pun membandingkan dengan penataan PKL Monas, yang dulunya berantakan, kini telah tertata rapi.

"Kalau monas itu kan kemarin permanen. Kalau ini kan ditata. Karena kalau di sana (Kalijodo) kalau haus dan lapar itu jauh loh ke perkampungan. Justru ini menghidupkan ekonomi rakyat," ujar Djarot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini