Sukses

Pangkostrad: Bom Bandung Tak Ganggu Kedatangan Raja Salman

Raja Salman dijadwalkan tiba di Indonesia pada Rabu 1 Maret 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi menjadi Panglima Komando Gabungan Pengamanan Raja Salman di Indonesia. Dia menegaskan, kondisi keamanan di Tanah Air sudah diantisipasi dan kejadian bom Bandung sama sekali tak mengganggu jalannya acara kenegaraan Raja Arab Saudi itu di Tanah Air.

"Yang sudah dipastikan, itu (tragedi bom Bandung) bahwa semua sudah diantisipasi. Perkara dugaan, itulah namanya kita waspada," ujar Edy usai memimpin apel di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2017).

Edy mengatakan, dengan menggelar apel, dia mengecek seluruh kesiapan anggota TNI, Polri, dan Paspampres. Usai menggelar apel, Edy mendatangi para personel gabungan pengamanan dan melihat persenjataan yang mereka miliki.

Edy menanyakan keahlian dari sebagian personel gabungan tersebut dan meminta mereka bisa bekerja sesuai prosedur yang ada.

Dalam pengamanan Raja Salman di Indonesia, Edy mengaku menurunkan 6.116 personel. Namun, bukan berarti yang tidak diturunkan akan bersantai.

"Tapi bukan berarti yang di belakang diam, tidak, mereka tetap standby. Kapan saja digerakkan mereka siap gerak, mereka ada kan di sini siap bergerak atas nama Panglima TNI," kata Edy.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada Rabu 1 Maret 2017. Segala persiapan telah dilakukan untuk menyambut sang Raja yang datang bersama 1.500 orang, termasuk 25 pangeran dan 10 menteri.

Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala mengatakan, pada Rabu besok Raja Salman akan diterima oleh Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Sebelumnya, Presiden Jokowi lebih dulu menyambut kedatangan sang Raja di Bandara Halim Perdanakusuma.

Raja Arab Saudi akan berada di Jakarta dan Bogor pada 1-3 Maret 2017, selanjutnya raja beserta 1.500 anggota delegasi, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran akan berwisata ke Bali pada 4-9 Maret 2017. Raja Arab Saudi terakhir ke Indonesia pada 1970.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.