Sukses

DPR Yakin Bom Bandung Tak Pengaruhi Kunjungan Raja Arab

Menurut Abdul Karding pengamanan kedatangan Raja Arab telah dipersiapkan secara matang oleh personil Polri dan TNI.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Abdul Kadir Karding yakin teror bom Bandung tidak akan mempengaruhi rencana kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia.

Sebab menurutnya pengamanan telah dipersiapkan secara matang oleh personel Polri dan TNI.

Dia menuturkan, TNI dan Polri sudah sangat berpengalaman mengamankan kedatangan tokoh dunia. Menurut catatannya tidak ada gangguan keamanan berarti saat kunjungan itu terjadi.

"Personel TNI dan Polri kita sudah sangat professional. Kita tidak perlu meragukan kemampuan mereka mengamankan Raja Arab dan rombongan," ucap Karding kepada Liputan6.com, Selasa (28/02/2017).

Dia menegaskan, kehadiran Raja Salman, menunjukkan bahwa dia percaya dengan keamanan dan kenyaman Indonesia untuk berinvestasi maupun berlibur. Selain itu, lanjut dia, kunjugan Raja Arab ini juga akan bermakna positif bagi sektor ekonomi Indonesia.

"Ini momentum yang sangat bagus sekali untuk menguatkan ekonomi dan citra pariwisata kita di mata dunia," tutur Karding.

Senada, anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Demokrat, Khatibul Umam Wiranu menuturkan, kehadiran Raja Salman di Indonesia harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyampaikan beberapa hal untuk kepentingan masyarakat muslim Indonesia.

"Meski Arab telah menambah kuota haji sebesar 10.000 sehingga tahun ini kuota jamaah haji Indonesia mencapai 221 ribu jemaah. Tidak ada salahnya jika pemerintah  meminta tambahan kuota bagi jemaah haji asal Indonesia. Usulan ini berdasar fakta bahwa antrean masa tunggu haji mencapai hingga 35 tahun yang terjadi di Sulawesi Selatan," kata Khatibul.

Selain itu, pemerintah harus memanfaatkan kunjungan ini untuk melobi terkait bencana crane 2015 asal Indonesia yang masih menyisakan luka baik korban wafat ataupun lumpuh pada jemaah haji 2015. Di mana, lanjut dia, sampai saat ini otoritas Arab Saudi belum memberikan kompensasi kepada para korban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini