Sukses

Jawaban Pemprov DKI soal Undangan Pertemuan Raja Salman-Ahok

Pemprov DKI Jakarta belum menerima undangan pertemuan dari Sekneg untuk Ahok terkait jamuan kenegaraan Presiden Jokowi dengan Raja Salman.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menyebut belum menerima surat undangan resmi pertemuan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Kabar Raja Salman akan bertemu Ahok menjadi viral di media sosial. "Protokoler Pemprov DKI dikabarkan menerima surat dari Sesneg perihal undangan resmi kepada Ahok selaku Gubernur DKI untuk bertemu dengan Raja Salman pada tgl 2 Maret 2017, dalam salah satu sesi acara resmi kenegaraan," berikut isi pesan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDHKLN) Mawardi mengatakan pihaknya belum menerima undangan pertemuan dari Sekneg untuk Ahok. "Sampai saat ini belum ada undangan," ujar Mawardi saat dihubungi, Senin, 27 Februari 2017.

Berikut isi pesan tentang undangan pertemuan Raja Salman dan Ahok.

Protokoler Pemprov DKI dikabarkan menerima surat dari Sesneg perihal undangan resmi kepada Ahok selaku Gubernur DKI untuk bertemu dengan Raja Salman pada tgl 2 Maret 2017, dalam salah satu sesi acara resmi kenegaraan.

Kabar ini terkesan mendadak dan sedang dikonfirmasi ke pihak rombongan Raja Salman, mengenai konten materi yang ingin dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Diperkirakan konten yang ingin dibahas adalah menyangkut materi efektivitas birokrasi serta pelayanan publik, melihat daftar 2 orang menteri yang akan mendampingi Raja Salman dalam pertemuan dengan Ahok adalah Menteri urusan Pelayanan Sipil dan Menteri urusan Perkotaan.

Konon prestasi Ahok dalam melakukan berbagai gebrakan pelayanan publik dan menata kota sering menjadi pembicaraan hangat WNI yang bekerja di Arab Saudi sana, terutama di sosial media, dan pihak kerajaan Arab Saudi pun memantau info tersebut, bahkan tertarik untuk bertukar pikiran dengan Gubernur DKI. Apalagi dulunya Raja salman juga puluhan tahun jadi Gubernur di salah satu provinsi di sana.

Berita panas ini pasti akan menjadi kontroversi di dalam negeri, karena seorang Ahok yang notabene sedang berstatus terdakwa kasus penistaan agama justru akan bertemu dengan Raja Salman. Sementara ada pihak lain yang didesasdesuskan ingin bertemu, justru tidak mendapat kesempatan.

Ahok semobil dengan Presiden Jokowi dan naik mobil RI 1 pun membuat Fadli Zon dan Fachri Hamzah berkomentar miring. Apalagi melihat realita seorang Ahok bersalaman dan bertemu dengan Raja Salman, dipastikan isunya akan panas dan mengguncang jagad sosial media.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.