Sukses

UNICEF Ingin Negara Lain Juga Terapkan Kartu Pintar Jokowi

Indonesia memiliki program Kartu Indonesia Pintar untuk para pelajar.

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan antara perwakilan UNICEF di dengan Presiden Jokowi memberi kesan tersendiri. UNICEF cukup tertarik dengan cara pemerintah meningkatkan kesejahteraan melalui berbagai program kartu.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, Utusan Khusus Sekjen PBB untuk UNICEF Marta Santos Pais menyampaikan misi untuk mengatasi kekerasan dan penyalahgunaan seksual pada anak.

Indonesia sudah memiliki program Kartu Indonesia Pintar untuk para pelajar. Program ini membuat anak-anak terus memiliki harapan untuk sekolah. Dengan begitu, orangtua tidak terbebani dengan biaya sekolah.

"Beliau apresiasi program-program Indonesia yang berkaitan dengan masalah itu dan beliau harap, Bu Marta harap agar Indonesia bisa menjadi semacam model bagi negara lain di dalam hal bagaimana mengatasi dan mencegah kekerasan terhadap anak itu," kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/2/2017).

Di sisi lain, pemerintah menyiapkan berbagai aturan yang menjamin keamanan anak di lingkungan sekolah. Sehingga kekerasan seksual terhadap anak bisa dihindari.

"Di sektor pendidikan, saya tadi sudah meyampaikan bahwa kita punya peraturan-peraturan menteri yang diberlakukan di sekolah-sekolah supaya tidak terjadi kekerasan dan penyalahgunaan, pelanggaran seks terhadap anak-anak di sekolah," imbuh Muhadjir.

Indonesia memiliki beberapa program untuk mengentaskan kemiskinan melalui Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Seluruh program ini juga dinilai sudah berjalan baik.

"Program itu sangat penting terutama untuk mendukung keluarga yang memiliki risiko tinggi terhadap kejahatan anak. Saya percaya ini bisa menjadi contoh bagi negara lain," kata Utusan Khusus Sekjen PBB untuk UNICEF Marta Santos Pais.

Beberapa program itu merupakan program yang sangat penting untuk menjamin kehidupan mereka. Dia yakin banyak negara yang ingin ikut menjalankan program itu.

"Itu sebabnya kami ingin Indonesia bisa dengan senang hati bisa berbagi agar negara lain bisa menerapkan program ini," tandas Marta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini