Sukses

Ratusan Warga Solo Berebut Tukar Uang

Ramadan belum dimulai, ratusan warga di Solo sudah berebut ingin menukarkan uang pecahan. Keuntungan lumayan yang didapat dari menjual uang pecahan ini jelang Lebaran nanti menjadi alasan utama mereka.

Liputan6.com, Solo: Sesaat setelah pintu utama gedung Bank Indonesia cabang Solo dibuka, ratusan warga langsung berebut masuk dan berlomba-lomba untuk berada
di barisan paling depan agar bisa mendapatkan uang pecahan yang diinginkan. Tak ayal, sejumlah orang tua pun terdorong jatuh dan nyaris terinjak-injak.

Warga terlihat tidak sabar karena mereka telah mengantre berjam-jam hingga loket penukaran dibuka, sekitar pukul 08.30 WIB. Ratusan warga ini tidak hanya datang dari berbagai wilayah di Solo, tapi juga daerah-daerah lain di sekitarnya.

Tujuan mereka adalah tambahan rejeki di bulan Ramadan dengan menjual uang pecahan baru kepada warga. Sebab, biasanya pada Ramadan atau menjelang lebaran, permintaan uang pecahan baru memang meningkat tajam untuk diberikan kepada anak-anak atau bersedekah. Keuntungannya yang lumayan membuat tak sedikit warga berniat meraup untung dengan menjual uang pecahan.

Kondisi antrean ratusan warga yang sudah terjadi sejak sebelum Ramadan ini cukup meresahkan pihak Bank indonesia cabang Solo. Berbagai upaya akan dilakukan agar antrean ratusan warga tidak lagi terjadi. Deputi Pimpinan BI cabang Solo Tigor Silalahi mengatakan akan meminta bantuan bank lain untuk menerima penukaran uang pecahan baru dan menetapkan kebijakan penukaran uang pecahan secara bersamaan antar Bank Indonesia se-Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Sebagai upaya membatasi spekulan atau penjual uang pecahan, pihak Bank Indonesia cabang Solo sudah mulai menerapkan pembatasan penukaran uang pecahan. Setiap penukaran uang pecahan Rp 2 ribu hanya dilayani sebanyak 100 lembar per orang.(MRQ/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.