Sukses

Imigrasi Non-Aktifkan 10 Pejabatnya Terkait Operasi di Bogor

Imigrasi membantah penonaktifan 10 pejabat Imigrasi karena ada kaitan dengan pemerasan kedatangan Raja Salman.

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Imigrasi membantah adanya kabar yang menyebut ada 69 pejabat di jajarannya yang dicopot karena pemerasan.

"Pertama, tidak ada pencopotan 69 pejabat Imigrasi. Tidak ada yang melakukan pemerasan. Yang ada yaitu pemeriksaan terhadap 10 orang pejabat Imigrasi. Mereka ini diperiksa Inspektorat Kemenkum HAM sejak Jumat kemarin," kata Kabag Humas Ditjen Imigrasi Agung Sampurno, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (25/2/2017).

Pemeriksaan adalah bentuk tindaklanjut adanya aduan dari terkait operasi pengawasan orang asing di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor.

"Apa isi komplain, siapa pejabat yang diperiksa, itu ada di Inspektorat. Wewenangnya di sana (Inspektorat)," kata Agung.

Sepuluh pejabat tersebut kini sudah berstatus nonaktif dari jabatannya. Ini dilakukan agar memudahkan tim inspektorat memeriksa mereka.

"Dinon-aktifkan sementara," kata Agung.

Adapun operasi yang dimaksud itu digelar Rabu 22 Februari 2017. Tim dari Ditjen Imigrasi tidak menyasar pada warga negara asing tertentu. Namun mayoritas mereka yang terjaring adalah warga negara dari Timur Tengah.

"Ada 106 yang terjaring, 103 dari Saudi Arabia, 1 orang dari Yaman, dan 2 orang dari Maroko," beber Agung.

Agung juga membantah bahwa operasi tersebut terkait dengan kedatangan Raja Salman. "Tidak ada hubungannya dengan kedatangan Raja Salman," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini